Jakarta, CNN Indonesia —
Amerika Serikat mengirim pasukan militer tambahan ke Timur Tengah, di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dengan kelompok milisi Hizbullah di Lebanon.
Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon enggan menyebut jumlah pasti maupun misi pasukan yang dikerahkan ke Timteng. Mereka hanya menyebut pasukan yang dikirim “sejumlah kecil”.
“Sebagai bentuk kewaspadaan, kami mengirimkan sejumlah kecil personel militer AS tambahan untuk menambah pasukan kami yang sudah berada di wilayah tersebut,” kata juru bicara Pentagon, Patrick Ryder, dilansir Reuters.
Ryder mengatakan sejauh ini kemampuan AS di wilayah Timteng antara lain kehadiran kapal induk Abraham Lincoln, pesawat tempur, dan pertahanan udara.
“Kami memiliki lebih banyak kemampuan di kawasan itu saat ini, daripada yang kami miliki pada 14 April saat Iran melancarkan serangan pesawat nirawak dan rudal terhadap Israel,” ungkap Ryder.
Sebelumnya Presiden AS Joe Biden disebut telah melakukan berbagai cara untuk membendung konflik di Gaza, termasuk menyerukan agar krisis di perbatasan Israel-Lebanon diselesaikan melalui diplomasi.
Seruan untuk diplomasi itu juga telah ditegaskan oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, dalam panggilan telepon dengan Menhan Israel Yoav Gallant.
“Menteri (Lloyd) menegaskan bahwa AS bersikap untuk melindungi pasukan dan personel AS, dan bertekad untuk mencegah aktor regional mana pun mengeksploitasi situasi atau memperluas konflik,” demikian pernyataan Pentagon.
Serangan ratusan roket Israel yang ditujukan ke Hizbullah di Lebanon telah menyebabkan hampir 500 orang tewas dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Pada Senin (23/9) militer Israel mengaku telah menyerang sekitar 800 lokasi kelompok milisi Hizbullah di Lebanon selatan dan timur pada siang hari, termasuk melancarkan serangan di ibu kota Beirut.
Militer Israel mengklaim serangan mereka menargetkan titik-titik jauh di dalam wilayah Lebanon. Sumber Hizbullah menyebut serangan Israel di Beirut menargetkan seorang pejabat senior dari kelompok itu.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, memperingatkan akan adanya serangan lebih lanjut dan meminta warga di Lebanon untuk menghindari target potensial yang terkait dengan Hizbullha.
Militer Israel juga memperingatkan warga yang tinggal di Lembah Bekaa di Lebanon timur untuk meninggalkan rumah mereka, karena Israel mengumumkan akan memperluas cakupan serangannya.
Menanggapi serangan intens ini, Hizbullah mengatakan telah menembakkan roket ke lokas militer Israel dekat Haifa. Kelompok itu juga meluncurkan puluhan roket ke dua pangkalan Israel, sebagai respons atas serangan mereka di selatan dan Bekaa.
Awal pekan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim serangan ini demi “keseimbangan keamanan” di wilayah utara.
(dna)