Israel Blak-blakan soal Sensi Normalisasi dengan RI

Israel Blak-blakan soal Sensi Normalisasi dengan RI

Jakarta, CNN Indonesia

Gaduh penolakan timnas sepakbola Israel dalam Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia kembali menyulut perdebatan publik soal prospek normalisasi hubungan Jakarta dan Tel Aviv.

Dalam beberapa tahun terakhir, Israel semakin jelas mengirim isyarat soal ketertarikan mereka membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia yang selama ini terjegal isu Palestina.

Namun, apakah insiden Piala Dunia U-20 2023 memudarkan niat Israel menjalin hubungan formal dengan Indonesia?

Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni, membeberkan respons negaranya terkait penolakan timnas sepakbola U-20 negaranya hingga alasan Israel ingin menjalin hubungan dengan Indonesia kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu. Berikut wawancara lengkapnya:

T: Bagaimana Israel melihat prospek normalisasi hubungan dengan Indonesia setelah insiden penolakan timnas di Piala Dunia U-20 2023? Masih ada peluang?

Saya sangat berharap akan itu. Sangat mendukung perdamaian dan normalisasi dan saya bisa memberitahu Anda lebih dari itu.

Timnas sepakbola U-20 Indonesia (akan) selalu disambut baik dan hangat untuk bermain di Israel dalam pertandingan persahabatan kapan pun mereka inginkan.

Seperti yang saya katakan sebelumnya, kami telah melihat begitu banyak minat dari Indonesia untuk menjalin hubungan yang baik dan lebih hangat dengan Israel. Banyak pengusaha Indonesia bepergian ke Israel setiap tahun. Kami menerima 40 ribu warga Indonesia ke Israel setiap tahunnya.

Dari yang kita lihat, kita biasanya melihat itu (yang menolak) hanya beberapa suara saja, dan mungkin (sisanya) adalah silent majority (kelompok dalam jumlah besar yang tidak mengutarakan opininya secara publik).

[Gambas:Video CNN]

Seperti yang dilihat, kami Israel terus memperkuat hubungan dengan dunia Arab masif sekali. Saya melihat tidak ada alasan kenapa Indonesia tidak ingin memperbaiki hubungan dengan Israel.

Jadi saya menolak pesimistis, saya selalu optimistik dan seperti yang saya katakan, usulan kami sangat sederhana. Kita (Israel-Indonesia) menjalin hubungan normal dan memperkuat hubungan kita di seluruh aspek, tidak hanya sepakbola.

Saya berani bilang meski Israel merupakan negara kecil, berdasarkan apa yang kami terima sejauh ini kami telah mendengar banyak pihak dari Indonesia yang mengungkapkan niat untuk mendekati kami (menjalin kerja sama). Saya juga berani bilang bahwa ekonomi Indonesia juga akan diuntungkan jika menjalin hubungan yang baik dengan Israel.

Jadi saya menolak menjadi pesimistik, saya selalu optimistik dan ajakan kami (untuk normalisasi) itu sangat sederhana. Kita menjalin hubungan normal dan memperkuat relasi kita lebih baik lagi di seluruh aspek.

T: Bagaimana tanggapan Israel terhadap respons pemerintah Indonesia menanggapi penolakan timnas Israel U-20 dalam gelaran Piala Dunia U-20 2023 hingga akhirnya dibatalkan FIFA sebagai tuan rumah?

Terkait turnamen ini, kami terus berkomunikasi dengan FIFA dan asosiasi sepakbola karena ini gelaran olahraga berdasarkan aturan FIFA. Sekarang, jika Indonesia tidak mau bertindak sesuai aturan internasional, hasilnya ya seperti yang terjadi saat ini, di mana turnamen sudah dibatalkan di Indonesia.

Posisi kami jelas bahwa timnas Israel memenuhi syarat berlaga di turnamen in karena mereka bermain dengan baik. Kami mematuhi juga aturan FIFA dan kami akan tetap seperti itu sehingga timnas kami akan tetap bermain di turnamen ini.

Saya ikut prihatin bagi pemain sepakbola Indonesia terutama para anak muda dan pecinta bola karena mereka tidak bisa menikmati peluang emas untuk menjadi tuan rumah dari turnamen sepakbola sebesar ini.

Sangat disayangkan politik menyabotase gelaran olahraga.

T: Kita tahu bahwa Israel masih tertarik untuk normalisasi hubungan dengan Indonesia. Jika Jakarta akhirnya sepakat menjalin hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi dengan satu syarat, bahwa Tel Aviv harus mengakui Palestina sebagai negara merdeka dengan konsep solusi dua negara. Bagaimana respons Israel?

Sangat sulit menjawab pertanyaan hipotesa seperti ini karena pemerintah Indonesia harus berdialog dengan kami. Ketika, pemerintah Indonesia mau berdialog dengan kami, kita akan memiliki suasana diskusi yang beradab dan menyenangkan untuk merundingkan semuanya. Saya berpikir, sejujurnya, Indonesia tidak banyak menolong Palestina selama ini. (Indonesia) hanya sebatas membuat pernyataan.

Melayangkan pernyataan, bagi saya, tidak begitu menolong Palestina terlalu banyak. Indonesia memiliki kapabilitas dan kapasitas yang terbatas karena tidak memiliki hubungan formal dengan Israel dan ini secara praktik tidak menolong mereka (Palestina).

Saya pikir ini adalah sesuatu yang perlu masyarakat Indonesia tahu bahwa hanya mengeluarkan pernyataan ke media itu bukan lah politik luar negeri. Indonesia tidak begitu banyak menolong Palestina. Hanya dengan membuat pernyataan di depan media tidak menolong mereka.

Negara Arab terutama di sekeliling Israel lebih banyak menolong Palestina. Jauh jauh lebih banyak. Karena mereka hadir secara nyata (memiliki kedutaan besar dan perwakilan formal di Israel).

Sekarang, jika Indonesia tidak memiliki perwakilan di lapangan dan tidak memiliki hubungan dengan Israel, mereka hanya akan terus tidak menolong Palestina.

Indonesia tidak perlu memilih harus memihak mana. Sama seperti banyak negara Arab, saya mengatakan mayoritas negara utama di dunia Arab memilih tidak berpihak mana-mana, mereka memilih mendukung rakyat Palestina, membantu mereka, dan di saat bersamaan tetap bekerja sama dengan Israel.

Bekerja sama dengan Israel sebenarnya mempermudah negara-negara ini membantu Palestina lebih banyak lagi dan tidak terisolasi dengan pola pikir mereka.

Israel Sebut Usaha Indonesia Bantu Palestina Sia-sia, baca di halaman berikutnya >>>


Israel Sebut Usaha Indonesia Bantu Palestina Sia-sia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Scroll to Top