Jakarta, CNN Indonesia —
Wakil presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengatakan Hamas punya kantor informal di Indonesia dalam bentuk yayasan.
Pernyataan JK terungkap saat wawancara dengan CNNIndonesia.com di kediaman dia di Jakarta Selatan, Rabu (31/7), terkait kematian pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran.
“Sebenarnya kantor Hamas secara informal juga ada di sini, mewakili aspirasi itu tapi dalam bentuk lebih soft dalam bentuk yayasan,” kata JK.
Dia lantas membandingkan status kantor Hamas di RI dengan Malaysia.
“Di Malaysia juga hampir sama sebenarnya. Tidak formal,” ujar JK.
JK tak menerangkan lebih rinci apakah Indonesia punya rencana untuk membuat kantor Hamas secara formal.
Dia hanya menyebut Indonesia mengakui Palestina sebagai negara yang diwakili pemerintahan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
Palestina juga sudah memiliki kedutaan besar di Jakarta.
Wacana pembukaan kantor Hamas di Indonesia mencuat sejak 2014. Ketua DPR saat itu, Setya Novanto, mendukung pembukaan kantor kelompok ini di Jakarta.
Dukungan tersebut dilontarkan ketika Kepala Biro Politik Hamas Abu Umar Muhammad di Jakarta.
“Kalau pemerintah mendukung, maka DPR RI pasti akan mendukung. Dukungan ini sangat memudahkan pembukaan kantor Hamas di Jakarta,” kata Setya Novanto pada 2014, dikutip Antara.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menentang agresi dan pendudukan Israel di Palestina. Negara ini juga vokal menyampaikan dukungan kemerdekaan Palestina di forum-forum internasional.
Hamas belakangan ini menjadi sorotan usai Haniyeh tewas dalam pembunuhan di kediaman dia di Teheran, Iran.
Haniyeh berkunjung ke negara itu untuk menghadiri pelantikan presiden baru.
Menanggapi kematian Haniyeh, Hamas menuding Israel sebagai dalang pembunuhan. Mereka juga menyatakan siap perang terbuka untuk merebut Yerusalem.
(isa/bac)