Jakarta, CNN Indonesia —
Kelompok teroris ISIS mengaku bertanggung jawab dalam insiden penusukan di sebuah festival di kota Solingen, Jerman barat, Jumat (23/8) waktu setempat.
ISIS, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa salah satu anggotanya melakukan serangan mematikan sehari sebelumnya di Jerman sebagai “pembalasan dendam” kepada umat Islam “di Palestina dan di mana saja”.
“Pelaku serangan terhadap sebuah pertemuan umat Kristiani di kota Solingen, Jerman, kemarin adalah seorang tentara kelompok Negara Islam,” kata sebuah pernyataan dari kantor berita Amaq di aplikasi perpesanan Telegram, mengutip AFP, Sabtu (24/8).
ISIS mengatakan serangan itu dilakukan “sebagai pembalasan dendam terhadap Muslim di Palestina dan di mana saja.”
Kepolisian Jerman sampai dengan Sabtu kemarin masih memburu seorang pria yang diduga sebagai pelaku penusukan tersebut.
Pria berpisau yang tidak disebutkan identitasnya itu mengamuk di kota Solingen, Jerman barat, pada Jumat malam, saat ribuan orang berkumpul untuk menghadiri malam pertama “Festival Keberagaman”, yang merupakan bagian dari serangkaian acara untuk menandai ulang tahun ke-650 kota tersebut.
Para pejabat Jerman sebelumnya mengatakan bahwa “motif teroris tidak dapat dikesampingkan” untuk tindakan tersebut.
Pada hari Sabtu, polisi mengumumkan bahwa mereka telah menahan seseorang sebagai bagian dari penyelidikan, dan seorang jaksa penuntut kemudian mengatakan bahwa remaja berusia 15 tahun itu diduga tidak melaporkan tindak kriminal.
Markus Caspers, jaksa penuntut Duesseldorf yang terletak di sebelah barat Solingen, mengatakan para saksi mata diduga telah melihat remaja tersebut mendiskusikan serangan itu sebelum terjadi dengan seorang pria yang mungkin adalah pelaku penikaman.
Sebelumnya, sebanyak tiga orang tewas dan empat lainnya mengalami luka parah, dalam insiden penusukan di sebuah festival di kota Solingen, Jerman barat, pada Jumat (23/8) waktu setempat.
Polisi mengatakan penusukan itu terjadi sekitar pukul 10 malam waktu setempat, usai seorang pria tidak dikenal dan menyerang banyak orang. Pelaku kabur usai melakukan aksi brutal tersebut.
Seorang saksi mengaku sedang berdiri beberapa meter dari titik penyerangan tidak jauh dari panggung festival.
“Lalu satu meter dari saya, seseorang terjatuh. Awalnya saya mengira orang itu sedang mabuk,” kata saksi tersebut, seperti dikutip AFP.
Ketika berbalik badan, dia kemudian melihat orang lain juga tergeletak di tanah dan beberapa bersimbah darah.
(tim/dmi)