Jakarta, CNN Indonesia —
Intelijen Amerika Serikat mengungkap prediksi sembilan rute yang bisa digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina. Sejumlah rute memungkinkan tank masuk ke Ibu Kota Ukraina, Kiev, dalam waktu 48 jam.
Dalam laporan militer dan intelijen AS yang dirujuk NBC News, ada dua skenario serangan paling ekstensif. Skenario itu melibatkan serangan simultan dari berbagai sisi, yang biasa dikenal gerakan menjepit atau double envelopment.
Militer Rusia akan mengambil alih sebagian besar wilayah Ukraina di sebelah timur Sungai Dnipro. Di wilayah ini ada sekitar 50 persen pasukan Ukraina, termasuk unit elite.
Sementara itu, tank dan unit mekanis Rusia akan dibawa ke Poltava dan Kharkiv, mengelilingi kota-kota saat mereka menuju sungai.
Pasukan darat lalu akan bergerak di sepanjang garis Donbas. Mereka bergerak ke timur dan selatan ke Crimea, kemudian mengambil garis pantai di sepanjang Laut Azov.
Secara bersamaan, helikopter Rusia akan membantu serangan udara dari Crimea.
Opsi itu juga bisa mencakup serangan pasukan katak untuk mengambil alih pantai Laut Hitam. Pasukan udara dan darat akan menuju ke Moldova, membuat jembatan darat di sepanjang laut tersebut.
Rusia dilaporkan telah mengerahkan kapal selam dan lima kapal amfibi di lepas pantai Ukraina. Menurut penilaian intelijen AS, enam unit lagi sedang disiapkan untuk dikerahkan di wilayah tersebut dalam waktu beberapa hari.
Skenario yang lebih agresif, ada dua rute serangan dari utara untuk mengepung Kiev. Pengepungan itu meliputi tembakan artileri, peperangan elektronik, dan pasukan darat dari Belarus yang bergerak ke Zhytomer dan Kiev.
Dua skenario itu juga melibatkan rute lain di sekitar Chernobyl untuk masuk ke ibu kota.
Jalan yang beraspal di daerah itu membuat tank dan militer Rusia bisa berada di depan Kiev dalam dua hari pertama. Rusia juga sudah menempatkan dua sistem rudal anti pesawat S-400 canggih di Belarus.
Serangan akan dibuka rangkaian serangan artileri sangat besar, rudal balistik jarak menengah, dan jet pengebom. Gempuran itu kemungkinan dilakukan malam hari, menargetkan pangkalan militer, stasiun radar, pesawat, dan sistem pertahanan udara.
Dengan demikian, di jam-jam kerja sekitar pukul 09.00 sampai 18.00, militer Ukraina kehilangan kemampuan mempertahankan diri.
Rusia juga akan melakukan serangan siber dan peperangan elektronik untuk memutus jalur komunikasi antar-unit militer Ukraina di berbagai negara bagian.
Di saat yang sama, Moskow akan memecah militer Ukraina dengan menghancurkan jembatan dan menguasai daerah penyeberangan sungai.
Selain soal rute invasi, intelijen AS juga memperkirakan kemungkinan 50 ribu warga sipil tewas akibat serangan itu.
Apakah Rusia Bakal Menduduki Ukraina? Bisa dibaca di halaman selanjutnya >>>