Ini Peranan KSP dalam Pulihkan Ekonomi Nasional saat Pandemi Covid-19

Ini Peranan KSP dalam Pulihkan Ekonomi Nasional saat Pandemi Covid-19

Ini Peranan KSP dalam Pulihkan Ekonomi Nasional saat Pandemi Covid-19

Suara.com – Instrumen APBN telah bekerja sangat keras untuk memulihkan ekonomi. Termasuk kinerja K/L dalam melakukan percepatan belanja dan pelaksanaan program-program penanganan Covid-19. 

“Ini menunjukkan pemerintah memiliki komitmen dan langkah yang jelas untuk memulihkan perekonomian,” tutur Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Panutan S Sulendrakusuma dalam keterangannnya, Selasa (1/6/2021).

Meski begitu, kata Panutan, Kantor Staf Presiden (KSP) terus memastikan semua program pemerintah berjalan sesuai dengan rencana dan menyelesaikan permasalahan implementasi yang muncul di lapangan. 

Dengan demikian, program-program pemulihan ekonomi pemerintah bisa terakselerasi dengan cepat dan masyarakat dapat merasakan manfaat secara langsung serta merasakan kehadiran negara untuk membantu kehidupan mereka. 

Baca Juga:
Perbaiki Kualitas Belanja, Sri Mulyani Janji Bakal Lakukan Ini

Panutan merinci, kerja keras APBN melalui sisi belanja juga didukung oleh sisi penerimaan. Realisasi Belanja Barang K/L sampai dengan April 2021 tumbuh 87,1 persen (yoy) di mana pada tahun 2020 pada angka -19,0 persen. 

Ini dipengaruhi oleh dukungan penanganan Kesehatan/vaksinasi dan bantuan pelaku usaha mikro, serta pembatasan kegiatan yang ketat tahun 2020 di awal pandemi. 

Terlihat Kemenkes, Kemkop UKM, Kementerian PUPR, Kemenhan dan Kemenag mengalami kenaikan belanja yang cukup signifikan.

Begitu juga realisasi belanja modal yang tumbuh cukup signifikan atau naik 132,2
4 persen (yoy). Dipengaruhi pembayaran dan percepatan proyek infrastruktur dasar/konektivitas yang tertunda tahun 2020 serta pengadaan peralatan, dalam rangka memberikan stimulus ke perekonomian.

Belanja modal K/L sampai dengan April 2021 mencapai Rp48,1 triliun atau tumbuh 132,4 persen jika dibandingkan dengan April 2020 yang hanya sebesar Rp20,7 triliun atau tumbuh 30,5 persen.

Baca Juga:
Komisi XI Dukung Pemulihan Pariwisata Bali

Kementerian PUPR misalnya, menggunakan anggaran untuk pembayaran kontrak infrastruktur konektivitas (jalan) dan prasarana irigasi. Kemenkes untuk pengadaan obat dan vaksin. Kemensos untuk penyaluran Bansos  antara lain untuk PKH, Kartu Sembako, dan Bantuan Sosial Tunai). 

Scroll to Top