Industri Kreatif di Korsel Moncer, Dubes Gandi Sulistiyanto Ajak Perguruan Tinggi Indonesia Ambil Peluang

Industri Kreatif di Korsel Moncer, Dubes Gandi Sulistiyanto Ajak Perguruan Tinggi Indonesia Ambil Peluang

loading…

Dubes RI untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto mendorong agar perguruan tinggi Indonesia memanfaatkan peluang di tengah bergeliatnya industri kreatif di Korsel. Foto/Binus

JAKARTA – Sektor industri kreatif di Korea Selatan ( Korsel ) bergeliat dengan sangat cepat. Industri film, musik, makanan, hingga fashion ala Korsel bahkan sangat digandrungi oleh masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Melalui popularitas industri kreatif tersebut, Korsel mampu mendorong pertumbuhan ekonominya. Fenomena ini tak pelak melahirkan ide dari Dubes RI untuk Korsel, Gandi Sulistiyanto, mendorong agar perguruan tinggi dapat turut memanfaatkan peluang tersebut.

Gandi menyoroti salah satunya adalah kesuksesan industri fashion Korea. Faktanya, industri fashion Korea memang tumbuh dengan sangat cepat yang ditandai dengan bermunculannya banyak desainer muda. Hal tersebut juga tak lepas dari adanya dukungan infrastruktur pemasaran yang mumpuni.

Menurut Gandi, perguruan tinggi Indonesia seharusnya juga bisa memanfaatkan peluang ini. Ia mencontohkan, salah satunya bisa dengan melalui program kerja sama antara Binus University dengan para pelaku industri kreatif fashion di Korsel.

“Binus terkenal dengan jurusan fashionnya, ini bisa kita manfaatkan dengan melakukan kolaborasi bersama pelaku bisnis fashion di sini,” ujar Gandi dalam program Industry Partnership Program (BIPP) 2022 di Seoul, Korsel, Kamis (3/11/2022).

Sebagai bukti dukungannya terhadap optimalisasi industri kreatif, KBRI juga membentuk sebuah cabang baru yang mengurus sektor ekonomi kreatif dan digital.

Baca juga: 5 Kampus yang Sering Dijadikan Tempat Syuting Drama Korea

Mengenai hubungan kerja sama pendidikan antara Indonesia dan Korsel, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Gogot Suharwoto mengatakan bahwa semua sudah berjalan baik. Gogot di momen yang sama membeberkan beberapa bentuk kerja sama yang sudah terjalin, di antaranya kerja sama bidang riset bersama Asosiasi Peneliti Indonesia di Korea (APIK), penambahan kuota beasiswa untuk Indonesia melalui Global Korea Scholarship serta pertukaran pelajar Indonesia dan Korea.

Terkait dengan program pertukaran pelajar, Binus Global Director Diah Wihardini mengakui bahwa minat mahasiswa Binus untuk belajar di Korsel memang sangat tinggi. Tercatat saat ini ada sekitar 72 siswa Binus yang tengah menempuh pendidikan di Negeri Ginseng tersebut. Diah berharap agar program student exchange bisa berlanjut dengan adanya penambahan kuantitas mahasiswa.

(zik)

Scroll to Top