Horor Penembakan Massal AS, Biden Ingin Aturan Senjata Diperketat

Horor Penembakan Massal AS, Biden Ingin Aturan Senjata Diperketat

Jakarta, CNN Indonesia

Presiden AS Joe Biden menyerukan pembuatan regulasi yang melarang penggunaan senjata serbu dan langkah-langkah keamanan lain setelah delapan orang tewas dalam penembakan massal terbaru di Texas.

Penembakan ini terjadi di mal Allen Premium Outlets, sekitar 55 km di utara Dallas, pada Sabtu (6/5), ketika area itu ramai warga.

Berdasarkan video yang beredar di internet, pelaku keluar dari sedan di parkiran lantas menembakkan senapan semi-otomatis ke para pejalan kaki.

Biden memberi penghormatan kepada para korban yang dia sebut sebagai ‘korban tindakan kekerasan yang tak masuk akal’.

Dia juga memerintahkan bendera AS diturunkan menjadi setengah tiang di Gedung Putih.

Selain itu Biden meminta kongres memberlakukan lagi larangan senjata serbu yang pernah dia bantu gulirkan pada 1994 saat menjadi senator. Aturan itu sudah diberlakukan tetapi dicabut pada 2004.

Isi aturan itu melarang penggunaan senjata magasin besar, wajib pengecekan latar belakang buat para pembeli dan mengakhiri kekebalan bagi produsen senjata.

“Saya segera menandatanganinya. Kami tidak membutuhkan apa-apa lagi untuk membuat jalan-jalan aman,” kata Biden dalam pernyataannya disitat dari AFP.

Warga AS saat ini dihantui penembakan massal mematikan. Setidaknya hingga saat ini sudah terjadi 199 insiden tersebut.

Nyaris sepekan sebelumnya seorang pria menembak dan membunuh lima tetangganya di Cleveland, Texas. Insiden ini terjadi setelah salah satu korban meminta pelaku berhenti menembakkan senjata pada malam hari karena ada bayi tidur.

Sejumlah warga AS juga menjadi korban penembakan dalam beberapa minggu terakhir karena perselisihan kecil seperti mengetuk pintu yang salah atau masuk ke mobil yang salah.

“Terlalu banyak keluarga yang memiliki kursi kosong di meja makan mereka. Anggota kongres dari Partai Republik tidak dapat terus menghadapi epidemi ini dengan mengangkat bahu. Pikiran dan doa di Twitter tidak cukup,” kata Biden.

Penembakan massal terbaru di Texas memakan korban berusia lima hingga 61 tahun. Pelaku penembakan tewas di tembak polisi yang berada di sekitar, mayatnya tergeletak di jalanan.

Berdasarkan tayangan foto CNN pelaku menggunakan seragam taktis dengan senjata AR-15 dan magasin cadangan.

(fea)


[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top