Hidup Mati Aktivis Arab Spring Membayangi KTT Perubahan Iklim di Mesir

Hidup Mati Aktivis Arab Spring Membayangi KTT Perubahan Iklim di Mesir

Jakarta, CNN Indonesia

Amnesty International mewanti-wanti kesehatan aktivis Arab Spring Mesir yang dipenjara, Alaa Abdel Fattah, yang kini kian menurun bakal menjadi pembicaraan utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim (COP 27) pada 6 hingga 18 November mendatang.

Alaa Abdel Fattah diketahui telah mogok makan selama 200 hari sejak 2 April silam. Kemudian, Amnesty mencatat sejak Minggu (6/11) Fattah mulai mogok minum.

“Mari kita perjelas, kita kehabisan waktu. Jadi jika pihak berwenang tidak ingin berakhir dengan kabar kematian yang semestinya bisa mereka cegah, mereka harus bertindak saat ini juga. 24, 48 jam, 72 jam paling lama, itu lah waktu yang mereka butuhkan untuk menyelamatkan Hidup Mati Aktivis Arab Spring Membayangi KTT Iklim di Mesir satu nyawa,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard dalam jumpa pers di Giza, Mesir, Minggu (6/11), seperti dikutip CNN.

“Jika tidak, kematian itu akan dibawa ke COP 27, dan akan dibahas di setiap diskusi. Setiap diskusi akan ada Alaa di sana,” imbuh Callamard.

Callamard juga berujar situasi hak asasi manusia yang ‘luar biasa gawat’ di Mesir merupakan ‘jantung’ dari agenda KTT Perubahan Iklim di negara tersebut.

Menurutnya, meski KTT COP 27 membahas soal iklim, namun tak ada keadilan iklim yang akan dicapai di mana pun bila perlindungan hak asasi manusia diabaikan.

“Dengan kata lain, ya ini tentang keadilan iklim tetapi Anda tidak dapat memberikan keadilan iklim di mana pun di dunia, termasuk di Mesir, jika Anda tidak memiliki perlindungan hak asasi manusia,” kata Callamard.

Atensi PM Inggris Rishi Sunak

Terkait hal ini, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak berjanji bakal membawa kasus Alaa Abdel Fattah kepada pemerintah Mesir saat menghadiri pertemuan puncak minggu depan.

Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada saudara perempuan Alaa, Sanaa Seif, Sunak menyampaikan keprihatinannya mengenai kesehatan Alaa yang memburuk. Ia juga menyebut kasus Alaa akan “tetap menjadi prioritas bagi pemerintah Inggris”.

“Para menteri dan pejabat Inggris terus mendesak akses konsuler terhadap Alaa serta menyerukan pembebasannya di tingkat tertinggi pemerintah Mesir,” kata Sunak.

Lewat sebuah surat untuk Sunak yang diterima CNN, Sanaa meminta Fattah untuk dibebaskan. Jika tidak, Fattah disebut bisa saja tewas ketika Sunak dan para pemimpin dunia berada di Mesir untuk KTT Perubahan Iklim.

Sebagai informasi, Alaa Abdel Fattah merupakan aktivis yang vokal dalam pemberontakan Mesir pada 2011. Ia telah dipenjara selama beberapa dekade terakhir.

Pada 2019, ia dijatuhi hukuman tambahan lima tahun penjara karena diduga menyebarkan berita bohong setelah berbagi unggahan Facebook yang menyoroti pelanggaran hak asasi manusia di penjara Mesir.

Fattah adalah pria kelahiran London pada 1956. Ia memperoleh kewarganegaraan Inggris pada 2021, menurut situs kampanye Free Alaa. Sejak itu, ia memiliki hak untuk mendapatkan kunjungan konsuler oleh perwakilan kedutaan Inggris, namun hak itu selama ini ditolak oleh pemerintah Mesir.

(blq/kid)



[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top