Suara.com – Masyarakat kembali dihebohkan dengan kehadiran beras sintetis di Medan, Sumatera Utara. Hal ini diketahui, oleh masyarakat yang mencium aroma plastik ketika beras dimasak.
Menanggapi hal tersebut, Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi menyebut adanya beras sintetis itu karena pemerintah yang lebih memilih impor beras.
Sehingga, ada oknum yang tidak suka dan mengedarkan beras sintetis.
Menurut dia, dari beberapa juta ton beras impor yang disalurkan, hanya sedikit orang yang mengadu kalau ada beras sintetis.
Baca Juga:Pemerintah Bagi-bagi Rice Cooker Gratis saat Mendagri Ajak Masyarakat Tinggalkan Beras
“Nggak, sekarang kalau ada beras sintetis, Satgas pangan datengin. Jadi, ini banyak orang yang enggak suka, dari sekian juta yang diimpor Bulog kemudian dibagikan, masa cuma 1-2 orang yang bilang itu beras sintetis,” ujarnya di Jakarta, (10/10/2023).
Namun demikian, Arief bakal mengerahkan satgas pangan untuk melakukan investigasi keberadaan beras sintetis tersebut
“Ya Satgas Pangan, kita kan sama sama, kalau memang itu perlu diproses ya jangan ragu-ragu, itu kan bikin onar,” kata dia.
Dalam hal ini, Arief tidak menampik bahwa beras sintetis ini memang benar-benar ada. Akan tetapi dia menilai, harga beras sintetis seharusnya mahal, sebab harga plastik juga mahal.
“Beras sintetis itu kan lebih mahal loh, plastik itu lebih mahal dari beras. Ngapain?” pungkas dia.
Baca Juga:Pamit ke Jokowi, Syahrul Yasin Limpo Pamer Produksi Beras Naik di 2022