Hasil Kesepakatan KTT APEC: Kutuk Rusia hingga Soroti Krisis Global

Hasil Kesepakatan KTT APEC: Kutuk Rusia hingga Soroti Krisis Global

Jakarta, CNN Indonesia

Para pemimpin negara anggota Konferensi Tingkat Tinggi APEC, Sabtu (19/11) di Bangkok telah mencanangkan kesepakatan yang berlandaskan penegakan dan penguatan sistem perdagangan multilateral.

Dilansir dari laporan AFP, mayoritas pemimpin dari 21 negara itu mendeklarasikan kutukan mereka terhadap Rusia yang menginvasi Ukraina.

“Sebagian besar anggota sangat mengutuk perang di Ukraina dan menekankan hal itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerapuhan yang ada dalam ekonomi global,” kata komunike KTT seperti dilansir dari AFP, Sabtu (19/11).

“Namun ada pandangan lain dan penilaian berbeda tentang pemberlakuan situasi dan sanksi,” demikian pernyataan dalam keterangan itu.

Selain itu, dialog dua malam ini juga telah memastikan upaya intensif yang akan diimplementasikan untuk mengatasi krisis global yang meliputi inflasi, ketahanan pangan, perubahan iklim dan bencana alam.

Kesepakatan KTT ini juga telah disetujui oleh semua anggota APEC, termasuk China dan Rusia, yang selama ini menahan diri dari kritik internasional atas invasi Rusia ke Ukraina.

Pernyataan APEC menyoroti “penderitaan manusia yang luar biasa”  akibat perang, serta dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi, inflasi, rantai pasokan dan energi dan juga ketahanan pangan.

Kesepakatan itu juga senada dengan deklarasi G20 pada Rabu (16/11) lalu setelah dilaporkan menjadi dialog tawar-menawar diplomatik yang intens.

KTT APEC di Bangkok merupakan dialog tingkat tinggi terakhir yang dilangsungkan di kawasan Asia Tenggara dalam sepekan terakhir.

Dimulai dari KTT Asia Tenggara di Kamboja pada 10-12 November lalu dan kemudian berlanjut pada KTT G20 pada 15-16 November yang berlangsung di Bali.

Pertemuan-pertemuan sebelumnya juga didominasi oleh dialog soal dampak perang di Ukraina serta ketegangan yang terjadi di Taiwan dan semenanjung Korea.

Pada KTT G20, Amerika Serikat dan sekutunya berupaya untuk memperluas koalisi dalam menentang invasi Rusia dan menentang tegas klaim Kremlin soal wacana perang blok Timur melawan Barat.

Dalam tiga KTT itu, Putin juga absen dan memilih untuk mengutus menteri luar negeri ke Kamboja, menteri keuangan ke Bali dan seorang wakil perdana menteri ke Bangkok.

Sementara di tengah keberlangsungan KTT, Moskow juga gencar dalam melancarkan serangan rudal di beberapa kawasan Ukraina pada pekan ini.

Serangan itu dilakukan oleh Rusia setelah pasukannya kocar-kacir di kota Kherson, sekaligus menandai kekalahan terbesar Rusia di sepanjang invasi yang dilakukan sejak Februari lalu.

AFP menyebut gencarnya serangan rudal yang dikirim oleh Rusia kini telah menyebabkan jutaan warga sipil Ukraina harus menderita oleh ganasnya musim dingin akibat kurangnya pasokan listrik.

(agt/agt)



[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top