Suara.com – Google baru saja menerbitkan laporan bertajuk Year in Search 2021: Look back to move your business forward. Ini adalah laporan tahunan keempat Google untuk mengamati tren konsumen lewat data Google Trends selama periode Agustus 2020 hingga Agustus 2021.
Head of Ads Marketing Google Indonesia, Yolanda Sastra mengatakan, masyarakat Indonesia makin tertarik dengan mobil listrik. Dalam riset Google, tercatat penelusuran dengan kata kunci electric car atau mobil listrik meningkat sebesar 54 persen.
Tak hanya mobil listrik, masyarakat Indonesia juga tertarik dengan kendaraan ramah lingkungan. Ini terbukti lewat penelusuran keyword emisi mobil di Google meningkat 85 persen, sementara kendaraan ramah lingkungan naik 230 persen.
“Orang Indonesia membuka Google Search untuk mencari ide dan inspirasi, tetapi juga untuk memahami perubahan dan tantangan yang dihadirkan oleh pandemi. Laporan ini sungguh dapat membantu brand dan pemasar mengidentifikasi pergeseran utama perilaku konsumen dan apa yang harus diketahui ke depannya,” kata Yolanda dalam konferensi pers virtual, Selasa (22/2/2022).
Menanggapi riset itu, Head of Marketing PT Hyundai Motors Indonesia, Astrid A. Wijana menyampaikan bahwa pihaknya bakal memproduksi mobil listrik pertama di Indonesia tahun ini.
“Untuk terus memperkuat komitmen kami terhadap perkembangan mobil listrik tanah air, di tahun 2022 ini, Hyundai akan memproduksi mobil listrik pertama di Indonesia,” kata Astrid dalam sesi terpisah.
Di tengah pesatnya perkembangan industri otomotif, kata Astrid, transisi ke mobil listrik semakin diperlukan untuk menjaga lingkungan yang baik bagi seluruh lapisan masyarakat.
Ia juga mengklaim kalau mobil listrik Hyundai mendapatkan respons positif di Indonesia. Hal ini ia kutip dari data laporan tahun 2021 milik Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), di mana model BEV dari Hyundai mendominasi penjualan ritel dengan pangsa pasar 87,3 persen.
Hyundai juga akan terus melanjutkan edukasi ke masyarakat terkait kendaraan listrik. Astrid mencontohkan, pengenalan mobil listrik ke masyarakat bisa dilakukan lewat video yang diunggah di YouTube.
Baca Juga:
Orang Indonesia Makin Tertarik Cari Ponsel 5G, Gaming, dan HP Layar Lipat
“Kami harus melakukan upaya lain seperti membuat konten video yang mudah dicerna. Kami memberikan kesempatan ke masyarakat untuk mendapatkan informasi, baik yang dibuat Hyundai atau media,” sambung Astrid.
Ia juga tak menampik kalau saat ini baterai jadi komponen paling mahal untuk mobil listrik, sebagaimana yang dikhawatirkan masyarakat. Namun tak menutup kemungkinan kalau teknologi ke depan bisa mengubah baterai mobil listrik jadi lebih murah.
“Hal ini menjadi motivasi kami untuk terus mendukung ekosistem mobil listrik sebagai kendaraan masa depan untuk masyarakat Indonesia,” jelasnya.