Suara.com – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap Pabrik Danone-AQUA di Desa Mambal, Kabupaten Badung, Bali. Peresmian turut dihadiri oleh CEO Danone Indonesia, Connie Ang; Gubernur Bali, I Wayan Koster dan Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana.
PLTS Atap yang dipasang atas kerja sama dengan Berkeley Energy Commercial Industry (BECIS) tersebut memiliki kapasitas sistem sebesar 704 KWP dapat menghasilkan listrik sebesar 1050 MWH per tahun dan dapat mengurangi sebesar 882 Ton CO2 per tahun.
Pemasangan PLTS Atap Mambal merupakan bagian dari komitmen Danone-AQUA untuk memitigasi perubahan iklim dengan ambisi penggunaan energi listrik terbarukan hingga 100% pada tahun 2030 dan mencapai karbon netral pada tahun 2050 serta dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mempercepat pencapaian target bauran energi baru terbarukan di Indonesia sebesar 23 persen pada 2025.
Connie Ang mengatakan, perubahan iklim merupakan tantangan yang kian mengemuka dan efeknya sangat kita rasakan saat ini. Sebagai perusahaan yang mengusung Visi One Planet One Health, Danone percaya bahwa kesehatan bumi dan kesehatan manusia saling berkaitan. Mengatasi dampak perubahan iklim adalah bagian dari upaya perusahaan untuk terwujudnya bumi dan masyarakat yang lebih sejahtera.
Baca Juga:
Menko Airlangga Hartarto Ajak Pengusaha Jepang Tanam Duit EBT di Indonesia
“Penggunaan PLTS Atap di pabrik-pabrik kami, dan salah satunya di Pabrik Mambal ini merupakan pilar penting dalam strategi keberlanjutan bisnis dan kami mengundang seluruh pemangku kepentingan, termasuk sektor industri untuk berperan serta mendukung upaya pemerintah dalam transisi penggunaan energi terbarukan ini,” tuturnya.
Peresmian PLTS Atap Pabrik Mambal merupakan rangkaian perwujudan komitmen penerapan PLTS Atap di seluruh pabrik Danone-AQUA di Indonesia. Sebelumnya pemasangan sudah dilakukan di fasilitas pabrik Danone-AQUA di Ciherang, Banyuwangi, Klaten, dan Mekarsari. Inisiatif ini merupakan komitmen berkelanjutan Danone-AQUA terhadap lingkungan dan juga pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia.
Dalam rencana strategis perusahaan, PLTS Atap di seluruh pabrik Danone-AQUA akan mencapai total kapasitas lebih dari 15 MWP pada 2025 yang mampu menghasilkan tenaga listrik sebesar 21 GWH sekaligus mengurangi emisi karbon hingga 16.633 Ton CO2 per tahun. Saat ini total penggunaan PLTS Atap di lima pabrik Danone-AQUA di Indonesia telah mencapai kapasitas 6,9 MWP.
Selain memitigasi perubahan iklim yang tertuang dalam konsep sirkularitas karbon, Danone-AQUA juga menerapkan sirkularitas kemasan dalam inisiatif pengelolaan sampah kemasan plastik, yang saat ini diimplementasikan melalui program #BijakBerplastik, serta konsep sirkularitas air yang merupakan merupakan kontribusi Danone-AQUA dalam melindungi sumber daya air secara menyeluruh, menggunakan air secara bertanggung jawab dan meningkatkan akses air bersih untuk masyarakat, sanitasi, dan penyehatan lingkungan bagi masyarakat di sekitar pabrik dan di berbagai wilayah di Indonesia yang masih kekurangan akses air bersih.
Langkah yang diambil oleh Danone-AQUA ini diapresiasi oleh Luhut. Kata Luhut, salah Salah satu isu prioritas pada Presidensi G20 Indonesia di tahun 2022 ini adalah bagaimana mencapai karbon netral dan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan untuk mengatasi perubahan iklim. Pemerintah terus mengembangkan transisi dari bahan bakar fosil menuju penggunaan energi bersih.
Baca Juga:
Demi EBT, Bos PLN Bakal Pensiunkan PLTU
“Kami mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan pelaku industri seperti Danone-AQUA dengan peresmian PLTS Atap pada hari ini. Hal ini menunjukkan komitmen yang besar dari perusahaan sebagai salah satu pemangku kepentingan, karena telah mendukung fokus pemerintah dalam penggunaan energi terbarukan dan berinovasi dalam upayanya menjalankan roda bisnis yang berkelanjutan,” tutur Luhut.
Sementara itu, Dadan Kusdiana mengatakan, Kementerian ESDM terus mendorong berbagai inovasi dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Sinergi antar sektor menjadi krusial untuk mewujudkan percepatan transisi energi, sejalan dengan prioritas yang diemban Pemerintah khususnya dalam kerangka Presidensi G20. Koordinasi dan kolaborasi yang apik diharapkan mampu memberikan dampak lingkungan dan ekonomi bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat.
“Pada kesempatan ini, kita semua menyaksikan sebuah langkah konkrit yang dilakukan Danone-AQUA sebagai pelaku industri, atas komitmen penggunaan energi bersih, memasang PLTS Atap di seluruh pabriknya di Indonesia. Pemanfaatan energi surya ini diharapkan mampu mendorong peningkatan target bauran EBT 23% di tahun 2025,” ujar Deden.