Suara.com – Kolesterol tinggi merupakan salah satu komplikasi kesehatan yang terkait langsung dengan pola makan buruk.
Tingginya kadar kolesterol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
“Secara global, sepertiga penyakit jantung iskemik disebabkan oleh kolesetrol tinggi,” kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Peningkatan kadar kolesterol merupakan penyebab utama naiknya beban penyakit iskemia di negara maju dan berkembang, lapor Times of India.
Baca Juga:
Dibandingkan Orang yang Sering Makan Daging Merah, Vegetarian Berisiko Kecil Terkena Kanker
Untuk mengurangi risiko komplikasi masalah jantung karena kolesterol tinggi, orang perlu berhenti mengonsumsi daging merah, mekanan yang digoreng, daging olahan, dan makanan yang dibakar atau dipaggang, kata Harvard Medical School.
Mengapa kita perlu menghindari daging merah dan daging olahan?
Daging merah selalu dianggap buruk untuk kolesterol dan mereka yang sudah memiliki kolesterol tinggi sering disarankan untuk tidak mengonsumsi daging merah.
“Daging sapi, babi, dan domba umumnya tinggi lemak jenuh. Potongan daging seperti hamburger, iga, daging babi, dan daging panggang paling tinggi lemaknya,” jelas ahli di Harvard Medical School.
Tetapi sebenarnya mereka tidak perlu berhenti mengonsumsinya, tetapi membatasinya.
Baca Juga:
Jarang Mengonsumsi Daging Merah dan Produk Susu, Ini Dampaknya pada Gadis Remaja
“Anda tidak harus menghindari daging sama sekali, cukup makan sesekali saja. Batasi diri Anda ke ukuran porsi 3 ons dan tetap pada potongan tipis seperti sirloin, babi pinggang, atau filet mignon,” sambung mereka.
Lebih baik lagi apabila daging diganti dengan protein yang rendah lemak jenuh, seperti daging ayam tanpa kulit atau dada kalkun, ikan, dan kacang-kacangan.
Sementara itu, daging olahan seringnya menggunakan potongan daging berlemak. Karenanya, makanan ini sangat berbahaya bagi orang yang sudah memiliki kadar kolesterol tinggi.
Mengonsumsi makanan yang mengandung kadar lemak jenuh tinggi juga membahayakan kesehatan jantung kelompok tersebut.