Negara-negara Barat dikenal punya banyak pasukan elite. Beberapa di antaranya, seperti Special Air Service (SAS) dari Inggris dan US Navy SEAL dari Amerika Serikat.
Namun, negara-negara besar mayoritas muslim ini juga punya pasukan elite yang tidak kalah dari negara Barat.
Melansir berbagai sumber, berikut daftar pasukan elite enam negara besar mayoritas muslim yang telah dirangkum CNN Indonesia.
Indonesia: Kopassus
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) merupakan pasukan elite yang dimiliki oleh Angkatan Darat Indonesia. Melansir laman resmi Kopassus, pasukan ini awalnya didirikan untuk menumpas pemberontakan yang dilakukan oleh Republik Maluku Selatan (RMS) pada 1950.
Awalnya, pasukan elite ini bernama Kesatuan Komando Angkatan Darat (KKAD), kemudian jadi Resimen Para Komandan Angkatan Darat (RPKAD). Kemudian, namanya berubah menjadi Kopassus pada 1985. Nama Kopassus sebetulnya sempat naik daun ketika mereka dinobatkan sebagai pasukan elite terbaik ke-3 di dunia oleh Discovery Military Channel pada 2008 silam.
Dilansir laman resmi Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI), saat itu, Kopassus menjadi pasukan elite terbaik ke-3 setelah Special Air Force (SAS) dari Inggris dan Mossad dari Israel.
Kemudian, pada 2022, Kopassus lagi-lagi dinobatkan sebagai pasukan khusus terbaik di dunia. Saat itu, pasukan elite yang kini dipimpin oleh Brigjen TNI Djon Afriandi itu menjadi pasukan elite terbaik ke-5 di dunia berdasarkan Military Forum.
Turki: Bordo Bereliler
Bordo Bereliler atau merupakan pasukan elite terbaik di Turki yang didirikan pada 1952. Dilansir Defence Military Asia, pasukan elit ini didirikan untuk menjaga Turki dari ancaman internal dan eksternal.
Bagi warga Turki yang ingin bergabung dengan Bordo Bereliler, mereka harus menjalani serangkaian proses seleksi yang ketat selama 3 hingga 4 tahun. Setelah dinyatakan lulus, mereka juga masih harus menjalani pelatihan agar bisa menghadapi berbagai situasi konflik.
Bordo Bereliler terkenal sebagai pasukan elite dengan doktrin yang keras. Saat beroperasi, para anggotanya sangat dilarang untuk mengalami kegagalan. Sebab, menurut mereka, kegagalan bukanlah suatu pilihan.
Sejak didirikan, Bordo Bereliler sudah sukses melakukan berbagai operasi berisiko, dikutip dari Defence Security Asia. Salah satu operasi tersukses dari pasukan ini adalah ketika mereka berhasil menangkap pemimpin tertinggi Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Abdullah Ocalan, yang pada 1999 melakukan pemberontakan di Turki.
Pakistan: Special Service Group
Special Service Group (SSG) merupakan pasukan elit dari Pakistan yang didirikan pada 1955. Dilansir Grey Dynamics, pasukan ini disebut memiliki kekuatan yang setara dengan Angkatan Darat Amerika Serikat (US Army) dan Angkatan Darat Inggris (British Army).
SSG memiliki semboyan “Iman, Taqwa, dan Jihad di Jalan Allah”. Semboyan ini bermakna seluruh anggota SSG merupakan orang beriman dan bertaqwa yang berperang membela kebenaran.
Personel SSG dikenal dengan kecakapannya dalam bertempur, dilansir dari Grey Dynamics. Mereka diklaim mahir bertempur dengan atau tanpa senjata dan mahir dalam melakukan operasi gerilya dan anti-gerilya.
Lebih lanjut, sama seperti Bordo Bereliler, warga Pakistan yang ingin bergabung dengan SSG harus melewati serangkaian proses seleksi yang ketat. Selain itu, mereka setidaknya juga harus punya pengalaman militer minimal dua tahun.
Bersambung ke halaman berikutnya…
Arab Saudi: Al-Ajrab Sword Brigade
Al-Ajrab Sword Brigade adalah pasukan elit asal Arab Saudi. Dilansir Al Jazeera, pasukan ini didirikan setelah Salman bin Abdul Aziz resmi menjadi raja pada 2015.
Nama Al-Ajrab diambil dari nama pedang Imam Turki bin Abdullah Al-Saud. Ia melabeli pedangnya dengan nama Al-Ajrab setelah menemukan karat pada pedangnya.
Al-Ajrab Sword Brigade saat ini memiliki 5.000 personel yang direkrut dari angkatan laut, angkatan darat, dan angkatan udara Saudi. Usai resmi direkrut, personel-personel tersebut langsung mendapatkan pelatihan militer khusus.
Beberapa di antaranya, seperti pelatihan akrobatik, terjun payung, tembak jitu, renang, dan pelatihan penjinak bom.
Iran: Korps Garda Revolusi
Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) merupakan salah satu pasukan khusus dari Iran. Pasukan ini didirikan oleh presiden pertama Iran, Ruhollah Khomeini, pada 1979, seperti dikutip Britannica.
Personel IRGC terdiri dari angkatan laut, angkatan darat, angkatan udara, dan sayap intelijen Iran. Mereka diambil dari personel-personel terbaik dari militer dan sayap intelijen Iran.
Saat ini, IRGC sudah menjelma menjadi salah satu pasukan elite yang disegani dunia. Terlebih, mereka juga sudah berani menyerang Israel sebagai bentuk dukungan mereka terhadap Lebanon.
IRGC untuk pertama kalinya meluncurkan rudal hipersonik Fattah ke Israel hingga menembus sistem pertahanan udara Iron Dome negara tersebut pada Selasa (1/10) malam waktu setempat.
Saat itu, mereka dilaporkan meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik dan hipersonik ke Israel. Beberapa di antaranya menembus sistem pertahanan Israel, Iron Dome.
Mesir: El-Sa’ka
El-Sa’ka pasukan elite milik angkatan darat Mesir. Pasukan ini didirikan pada 1956 di bawah kepemimpinan Letnan Jenderal Jalal Haridi.
Nama El-Sa’ka sendiri diambil dari nama pasukan pengawal pribadi Raja Ramses 2. Nama ini diambil karena El-Sa’ka punya keahlian operasi serangan dan pengintaian.
El-Sa’ka punya motto yang unik, yakni “Di masa damai, keringat saat latihan menggantikan darah di medan perang,”.
Lebih lanjut, bagi warga Mesir yang ingin bergabung dengan El-Sa’ka, mereka juga harus memenuhi sejumlah persyaratan. Beberapa di antaranya, yakni keinginan yang kuat untuk bergabung, punya ketahanan tubuh yang baik, dan lolos seleksi wawancara.