Cyrus Poonawalla, Dari Gembala Kuda Jadi Bandar Vaksin Dunia

Cyrus Poonawalla, Dari Gembala Kuda Jadi Bandar Vaksin Dunia

Jakarta, CNN Indonesia —

Lahir dari keluarga pebisnis pacuan kuda, Cyrus Poonawalla malah banting setir menjadi pengusaha vaksin. Tak tanggung-tanggung, kini Poonawalla disematkan dengan gelar ‘Raja Vaksin’ karena memiliki perusahaan vaksin terbesar di dunia.

Kisah banting setir tersebut berawal dari Poonawalla muda yang menyadari bahwa bisnis pacuan kuda tak akan memiliki masa depan di India.

Dikutip dari Forbes India, Poonawalla dan teman-temannya mulai bereksperimen saat usia mereka sekitar 20 tahun. Mereka mencoba membuat prototipe mobil sport dengan model Jaguar tipe-D.







“Saya lahir dalam keluarga yang memiliki ikatan lama dengan sirkuit pacuan kuda India. Untuk negara sosialis, seperti India, saat itu pacuan kuda memiliki ruang lingkup ekspansi yang terbatas,” kisah Poonawalla.

India masih menyandang negara dengan ekonomi ‘pemula’ saat itu, ketika India baru merdeka sekitar satu dekade dan industri negara tersebut belum banyak unjuk gigi di kancah internasional.

Sayangnya, prototipe mobil tersebut menelan biaya yang terlalu mahal. Sehingga, Poonawalla melepaskan ‘mimpi’ membuat mobil dan mencari ide bisnis lain yang menyasar masyarakat lebih banyak. 

Dengan modal dari menjual beberapa kuda milik peternakan ayahnya, Poonawalla berhasil mengumpulkan uang setara dengan US$12 ribu.

Dengan uang tersebut, ia kemudian mendirikan pabrik serum skala kecil dengan nama Serum Institute of India (SII). Saat awal berdiri, laboratorium berdiri di atas tanah seluas 12 hektare (ha) terdiri dari 20 orang.

“Pada tahap awal, kami menghadapi banyak tantangan, termasuk birokrasi mendapatkan izin yang diperlukan untuk konstruksi, air dan listrik, serta izin untuk lisensi obat dari otoritas lokal, negara bagian dan federal,” kata Poonawalla kepada Forbes India.

Hal itu dikarenakan kurangnya sektor swasta karena fakta pembuatan vaksin kompleks dan sensitif. Selain itu, pembuatan vaksin membutuhkan investasi besar, profesional yang terlatih hingga kepatuhan pada aturan yang terus berubah.

Namun, seiring berjalannya waktu, dalam kurun dua tahun perusahaan mulai memproduksi vaksin anti-tetanus sebelum beralih ke vaksin difteri, tetanus, dan pertusis (DTaP) pada 1974 silam, diikuti dengan serum anti bisa (racun) ular pada 1981. Pada 1989, perusahaan juga mulai memproduksi vaksin campak.

“Kami jauh di depan perusahaan yang dikelola pemerintah,” kata Poonawalla.

Kini, perusahaan vaksin milik Poonawalla menjadi produsen vaksin terbesar di dunia. Gelar ‘Raja Vaksin’ pun disematkan untuk Poonawalla. SII, perusahaannya, menjadi pembuat vaksin dengan jumlah dosis yang diproduksi dan dijual secara global.

Mereka memproduksi vaksin polio, difteri, tetanus, pertusis, Hib, BCG, r-hepatitis B, campak, gondok, dan rubella, antara lain. SII yang berbasis di Pune berhasil memproduksi sebanyak 1,5 miliar vaksin setiap tahun.

Mulai Produksi Vaksin Corona

Kini, SII menjadi salah satu produsen vaksin covid-19. Vaksin AstraZeneca yang saat ini sudah dijual memiliki kesepakatan dengan SII.

Vaksin SII juga telah dikirim ke negara-negara di seluruh dunia sebagai bagian dari program diplomasi vaksin India selain ke negara-negara yang memiliki kesepakatan komersial dengan India, termasuk Kanada dan Brasil.

Secara keseluruhan, pemerintah India telah berkomitmen untuk membeli hampir 60 juta dosis vaksin dari SII.

“Salah satu strategi kunci Serum Institute adalah bekerja dalam model di mana vaksin diproduksi dalam volume tinggi dengan harga rendah, memberi kami keunggulan signifikan atas pesaing sambil mendorong aliran pendapatan berkelanjutan untuk jangka panjang,” kisah Poonawalla.

Saat ini, SII memiliki empat kemitraan untuk mengembangkan vaksin covid-19, kesepakatan terbesar dengan AstraZeneca. Yang lainnya termasuk Novavax, Codagenix dan SpyBiotech dengan bersama-sama mengembangkan atau membuat vaksin. Vaksin Novavax baru-baru ini mengklaim kemanjuran 89,2 persen setelah uji coba fase 3 di Inggris.

“Sebagai salah satu produsen terkemuka, adalah tanggung jawab kami untuk menggerakkan roda aksi dan menyelamatkan dunia,” ungkap Poonawalla.

Berdasarkan data Forbes, kekayaan Poonawalla tercatat sebesar US$12,8 miliar per 16 Maret 2021. Kekayaan ini naik dari US$8,2 miliar pada 7 April 2020.

Kekayaan ini membawa Poonawalla menjadi orang terkaya ke-6 di India dan berada di urutan ke-165 di dunia. Poonawalla ada di urutan ke-7 orang terkaya di dunia dari bidang kesehatan. 

[Gambas:Video CNN]

(bir)


Scroll to Top