Sejumlah peristiwa terjadi pada Rabu (16/3), mulai dari China minta warganya dievakuasi dari Myanmar hingga adik Kim Jong-un ancam Biden dirangkum dalam kilas internasional.
China mengeluarkan pemberitahuan kepada perusahaan untuk segera mengirim para karyawannya keluar dari Myanmar. Pemberitahuan tersebut dikeluarkan seiring dengan meningkatnya ketegangan antara aparat keamanan dan pedemo anti-kudeta yang telah menelan lebih dari 100 korban jiwa.
Dalam pemberitahuannya, Komisi Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara (Sasac) memerintahkan perusahaan milik negara di Myanmar untuk mengevaluasi keberadaan para pekerja dalam proyek yang operasionalnya disetop sementara.
Sementara pekerja lain yang akan dikeluarkan dari Myanmar termasuk mereka dengan batas izin maksimal kerja, mereka yang belum disuntik vaksin corona, mereka yang tinggal di daerah terpencil, dan mereka yang sehari-hari berhadapan dengan gelombang demonstrasi.
MengutipSouth China Morning Post, dalam pemberitahuan tersebut Sasac juga memerintahkan seluruh BUMN Negeri Tirai Bambu untuk melakukan latihan darurat, memastikan mereka memiliki cukup kendaraan, bahan bakar, makanan, dan kebutuhan lain untuk dievakuasi dari Myanmar.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menegaskan dia meyakini vaksin virus corona buatan perusahaan farmasi AstraZeneca yang berkolaborasi dengan Universitas Oxford aman digunakan.
Pernyataan itu diutarakan Johnson setelah lebih dari selusin negara, termasukIndonesia,menghentikan sementara vaksinasi menggunakan AstraZeneca.Penundaan dilakukan setelah muncul sejumlah efek samping seperti pembekuan darah yang dialami para penerima vaksin hingga meninggal dunia.
“Di MHRA (regulator pengawas obat Inggris), kami memiliki salah satu regulator terbaik dan paling berpengalaman di dunia. Mereka sama sekali tidak melihat ada alasan untuk menghentikan program vaksinasi,” kata Johnson di London.
“Jadi kami terus yakin dengan vaksin ini dan sangat menyenangkan melihat vaksin ini disebarkan dengan cepat ke seluruh Inggris,” paparnya menambahkan.
Saudara perempuan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong, mengancam Amerika Serikat dan Korea Selatan tidak akan hidup tenang jika terus mempertahankan kebijakan pertahanan yang mengancam mereka.
Pernyataan itu diutarakan Kim Yo-jong setelah AS dan Korsel memulai latihan militer bersama pada pekan lalu.
Pada Senin (15/3), surat kabar resmi Korut,Rodong Sinmun, memuat pernyataan Kim Yo-jong berisikan “nasihat” kepada pemerintahan baru AS di tangan Presiden Joe Biden. Adik Kim Jong-un tersebut menganggap pemerintahan Biden “sedang berjuang menyebarkan bau mesiu di tanah Korut dari seberang lautan.”
“Jika ingin tidur nyenyak selama empat tahun ke depan, sebaiknya tidak menciptakan hal-hal yang dari semula akan membuat Anda kurang tidur,” kata Kim Yo-jong melalui pernyataannya di koran itu.
(evn/evn)