China ‘Krisis’ Obat Demam, Warga Taiwan Bantu Borong Panadol

China ‘Krisis’ Obat Demam, Warga Taiwan Bantu Borong Panadol

Jakarta, CNN Indonesia

Warga Taiwan ramai-ramai memborong obat parasetamol, seperti Panadol, untuk dikirim ke kerabat mereka di China yang sedang kekurangan obat demam dan pereda nyeri.

Lonjakan pembelian Panadol ini sampai-sampai membuat farmasi di Taiwan memesan obat itu dalam jumlah banyak.

Salah satu pemilik toko farmasi di Taiwan mengaku memesan 100 boks Panadol. Biasanya, satu boks berisi sepuluh strip obat. Dalam satu strip, biasanya berisi 10 tablet.

“Saya memesan 100 boks Panadol pekan lalu, dan [distributor] mengatakan kepada saya mereka hanya akan mengirim 20 boks karena permintaan melonjak,” kata dia seperti dikutip South China Morning Post, Kamis (22/12).

Ia kemudian mengungkap bahwa distributor obat hanya akan mengirim 10 boks di pesanan selanjutnya.

Pemilik toko farmasi itu bercerita, saat obat tiba di tokonya, warga langsung menyerbu.

“Habis dalam waktu singkat,” ujar dia lagi.

Menurut dia, warga mengaku ingin membeli sebanyak mungkin Panadol dan dikirim untuk kerabat mereka di China.

Jutaan warga China saat ini tengah berjuang mendapatkan obat pereda nyeri dan demam ketika kasus Covid-19 naik.

Pada Selasa, kasus harian Covid-19 di China mencapai 5.944 kasus. Lonjakan ini terjadi saat Beijing melonggarkan strategi nol-Covid.

Menteri Kesehatan Taiwan, Hsueh Jui Yuan, sendiri mengakui ada panic buying atau beli panik Panadol di kawasan itu ketika kasus Covid di China melonjak.

“Itu benar, ada pembelian obat jenis [Paracetamol] khusus dengan merek Panadol di seluruh Taiwan,” kata Hsueh pada Rabu (21/12).

[Gambas:Video CNN]

Ia lalu menerangkan bahwa pemerintah tengah memantau ketat situasi serta kondisi terkait pasokan dan permintaan pasar farmasi di Taiwan.

Pihak berwenang Taiwan pun mempertimbangkan untuk membatasi pembelian obat tersebut.

Pejabat Kesehatan Taiwan menyatakan bahwa pemerintah bisa mengambil tindakan untuk mengendalikan situasi jika beli panik ini terus terjadi.

Wakil sekretaris jenderal Asosiasi Federasi Farmasi Taiwan, Chiu Chen Chiang, juga meminta ketersediaan Panadol di pulau itu dipantau secara ketat.

“Federasi meminta semua toko obat di Taiwan melaporkan catatan obat mereka,” ujar Chiu.

Berdasarkan laporan mereka, warga yang membeli lima hingga 20 boks kebanyakan penduduk Taiwan yang menikah dengan warga China.

Chiu juga mengatakan jika ada warga yang mengirim paket obat ke China akan dikenai denda apabila ketahuan pihak bea cukai Taiwan.

Menurut aturan farmasi Taiwan, hanya pemasok obat berizin yang bisa mengirim obat dalam jumlah besar ke China.

(isa/has)




Scroll to Top