China kembali dibuat geram setelah pihak Taiwan bertemu dengan pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Rabu (13/10) waktu setempat.
“Kami mendesak AS agar tak lagi punya ilusi untuk menggunakan Taiwan melawan China,” ujar juru bicara Kedutaan Besar China untuk Amerika Serikat, sebagaimana dikutip media China, CGTN.
“AS seharusnya tidak berfantasi mencari dukungan dan kerja sama dengan China sementara kerap menantang kedaulatan China pada Taiwan secara ceroboh. China tidak akan pernah menerimanya,” tambah juru bicara itu.
Perwakilan Taiwan, Hsiao Bi-khim, bertemu dengan Wakil Menlu AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik, Daniel Kritenbrink.
“Komitmen AS untuk Taiwan tetap kokoh, dan saya berharap dapat bekerja sama dengan Rep. Hsiao untuk lebih memperkuat hubungan kita,” ucap Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik dalam akun Twitter-nya.
Taiwan News melaporkan bahwa dalam pertemuan tersebut, Hsiao juga memberikan souvenir berupa kotak berisi kue-kue khas Taiwan. Kue ini diberikan sebagai ucapan terima kasih Taiwan atas pemberian 2,5 juta dosis vaksin Covid-19 dari AS.
Hubungan China dan Taiwan kian memanas. Setelah sebelumnya sering mengirimkan jet tempur ke zona pertahanan udara Taiwan, Beijing juga melakukan latihan militer di wilayah Taipei beberapa waktu lalu.
Juru bicara Kantor China untuk Urusan Taiwan, Ma Xiaoguang menyatakan, negaranya melakukan latihan militer itu hanya untuk mempertahankan kedaulatan mereka di tengah ‘provokasi’ Taiwan yang terus menyatakan ingin benar-benar lepas dari China.
Menurut Ma, ketegangan antara China dan Taiwan dalam beberapa waktu belakangan sebenarnya terjadi karena ulah Taipei sendiri.
China mengklaim Taiwan adalah bagian dari wilayahnya, bukan sebagai negara merdeka. Walaupun begitu, Taiwan menolak mengakui kekuasaan China yang dikenal dengan sifat otoriter, mengingat Taiwan menjalankan sistem demokrasi.
(bac)