Charlie Puth, Album Baru, dan Main Medsos kala Pandemi

Charlie Puth, Album Baru, dan Main Medsos kala Pandemi
Jakarta, CNN Indonesia

Charlie Puth mengakui gagasan album teranyarnya, Charlie, yang rilis pada 7 Oktober 2022 datang dari pemikiran bahwa kariernya akan berhenti sejenak karena pandemi.

“Idenya muncul karena merasa saya pikir karier saya akan berhenti untuk sementara waktu,” kata Puth saat wawancara dengan CNN Indonesia TV yang tayang pada Kamis (13/10).

Puth mengakui bahwa kondisi pandemi yang menghentikan seluruh kegiatan konser membuat hidupnya juga berubah. Hal ini karena ia memiliki kebiasaan untuk menciptakan lagu di sela-sela rehat pementasan.

Ia pun menyebut bahwa dirinya sudah memiliki bahan musik untuk sebuah album baru setelah ia merilis Voicenotes pada 2018 lalu. Kala album itu dirilis, ia melakukan rangkaian konser Voicenotes Tour di Amerika Utara pada Juli hingga Agustus 2018.

“Begitulah saya dalam bikin lagu, saya tampil di atas panggung, kemudian pergi ke belakang panggung dan di sana saya biasanya dapat ide untuk bikin lagu,” kata Charlie Puth.

[Gambas:Youtube]

“Dan sekarang [saat pandemi] saya tidak bisa melakukannya,” lanjutnya. “Jadi saya berpikir, bagaimana saya bisa membuat lagu untuk album?”

“Lalu saya ke internet, seperti biasanya saya mencari hal yang berkaitan dengan musik, dan saya putuskan bahwa ada cara berbeda saya bisa tampilkan musik saya untuk penggemar dan mendapatkan rasa yang sama seperti di panggung,” kata Puth.

Selama pandemi, Charlie Puth menjadi lebih aktif di internet seperti kebanyakan orang lainnya. Ia bahkan sering berbagi proses pembuatan nada hingga lagu kepada penggemarnya, baik di platform TikTok ataupun Instagram Reels.

Namun dari internet pula ia mendapatkan banyak ide untuk menciptakan lagu. Nada-nada dan musik yang seliweran di dunia maya rupanya memancing insting kreatif yang Charlie Puth miliki.

“Saya bermain TikTok dan mendokumentasikan proses dari lagu Light Switch, dan semua lagu yang kalian dengar saat 7 Oktober itu, itu hampir memberikan saya sensasi rasa menulis lagu bersama jutaan orang,” kata Charlie Puth.

Berbagai pengalaman menemukan juga menciptakan lagu dari internet itu pula yang membuat Charlie Puth merasa bahwa lagu-lagu dalam album Charlie menjadi sangat personal baginya.

[Gambas:Youtube]

Bagi Puth, 12 lagu dalam album ketiganya tersebut menjadi cerminan bagi dirinya yang pernah eksis hingga saat ini. Hal itu pula yang mendorong dirinya menamakan album ini dengan namanya sendiri.

“[Album ini] rasanya seperti perpanjangan dari kepribadian saya, dan kepribadian saya ada humornya, saya juga cukup gila, saya juga mendengar julukan saya ini musikal, dan lagu-lagunya terkait hal itu,” kata Charlie Puth.

“Kalau lagu-lagu ini dipasangkan cermin di depannya, dan kalian akan melihat wajah saya di sana,” lanjutnya.

[Gambas:Video CNN]

Namun terlepas dari memamerkan kemampuan musiknya yang begitu sensitif akan nada, Charlie Puth menyebut niatnya berbagi soal kemampuannya bermusik bukan untuk menyombongkan diri.

Ia berdalih, tujuan utamanya adalah “menginspirasi” orang lain meski bukan musisi untuk membuat musik. Menurut Puth, musik tak memiliki batas karena bisa dibuat oleh siapapun, termasuk mereka yang tidak bertitel sebagai musisi.

Kini pandemi telah mereda dan banyak negara sudah membuka akses terhadap orang asing. Bahkan, konser-konser dan festival musik sudah kembali digelar dan berbagai musisi sudah mengumumkan jadwal manggung mereka.


Gif banner Allo Bank

Charlie Puth pun tak mau tertinggal. Ia menyebut sudah memiliki segudang rencana untuk menyapa penggemar melalui tur dari album Charlie ini.

“Saya mulai bertemu kembali dengan semua penggemar saya di Asia setelah pandemi, dimulai dari Singapura, dan saya sangat bersemangat untuk ke mana saja dan menyambangi Indonesia untuk bertemu penggemar saya di sana,” kata Charlie Puth.

“Saya merindukan mereka, saya harap mereka menyukai album baru ini.” lanjutnya.

(end)


Scroll to Top