loading…
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Taman Makam Tokoh Bangsa di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022). Peresmian tersebut bagian dari mengenang tokoh bangsa yang ada di Jakarta. Foto: MPI/Bachtiar Rojab
Sarwo Edhie wafat pada 9 November 1989 di usianya yang ke-64 tahun. Saat itu, Anies remaja yang masih duduk di bangku SMA menumpang bus dari Yogyakarta ke Purworejo hanya untuk mengikuti prosesi pemakaman tokoh militer Sarwo Edhie.
Baca juga: Resmikan Taman Makam Tokoh Bangsa, Anies: Peziarah Bisa Bikin Diskusi
“Saya kalau ada tokoh wafat saya akan datang untuk ikut menyolatkan, ikut memakamkan walaupun tidak ada hubungan personal,” ujar Anies di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).
Anies tidak kenal Sarwo Edhie karena tidak ada hubungan dengan keluarga. “Tapi saya baca cerita tentang seorang perwira menengah yang waktu itu memilih untuk mengambil sikap berani berhadapan dengan komunis dan di ujung perjalanannya beliau wafat. Saya datang untuk takziah,” kata Anies.
Dia kerap menemukan berbagai kisah spiritual saat datang ke prosesi pemakaman. Salah satunya Anies kerap menemukan jenazah yang kerap diiringi ribuan pelayat hingga tidak bisa bergerak.
Baca juga: Terinspirasi Anies Baswedan, Tokoh dan Netizen Posting Foto Baca Buku
Menurut Anies, orang-orang seperti itulah yang menjadi inspirasi baginya. Sebab, tidak mungkin ribuan orang mengiringi kepergian jenazah jika almarhum tidak melakukan andil besar di masyarakat.
“Setiap kali hadir pemakaman seperti itu saya menyaksikan orang-orang yang selama hidupnya menyentuh orang banyak diantar ribuan orang,” ucapnya.
Diketahui, Anies meresmikan Taman Makam Tokoh Bangsa di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022). Peresmian tersebut bagian dari mengenang tokoh bangsa yang ada di Jakarta.
(jon)