Cegah Bencana Nuklir, Tim PBB Minta Zona Keamanan PLTN Zaporizhzhia

Cegah Bencana Nuklir, Tim PBB Minta Zona Keamanan PLTN Zaporizhzhia

Jakarta, CNN Indonesia

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyerukan pembentukan zona keamanan di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia Ukraina. Hal itu disampaikan setelah melakukan pemeriksaan di salah satu titik panas perang dengan Rusia itu.

Mereka mengatakan pembentukan zona keamanan dibutuhkan karena menilai situasi di sekitar kawasan itu tak lagi dapat dipertahankan.

“Ada kebutuhan mendesak untuk tindakan sementara dalam mencegah bencana nuklir yang timbul akibat kerusakan fisik karena militer,” kata IAEA seperti diberitakan AFP.

“Itu dapat dicapai dengan segera membentuk zona perlindungan keselamatan dan keamanan nuklir.”

Tim penyelidik IAEA sudah berada di sana sejak Kamis (1/9) Mereka melakukan pemeriksaan di tengah kekhawatiran bencana nuklir karena PLTN Zaporizhzhia menjadi salah satu titik panas perang lawan Rusia.

Setelah pemeriksaan, IAEA juga mengeluarkan rekomendasi selain pembentukan zona keamanan.

“IAEA merekomendasikan penghentian penembakan di lokasi itu dan sekitarnya demi menghindari kerusakan lebih lanjut pada pabrik serta fasilitas terkait.”

14 anggota IAEA diberangkatkan ke lokasi itu pekan lalu. Namun, sedikitnya dua orang akan berada di PLTN Zaporizhzhia secara permanen untuk memastikan keamanan fasilitas.

Pada awal Maret 2022, pasukan Rusia menguasai kawasan tersebut dan terjadi serangan berulang di kawasan sekitarnya. Namun, Rusia dan Ukraian berulang kali membantah bertanggung jawab atas hal itu.

IAEA pada Sabtu (3/9) mengatakan telah pembangkit itu telah terputus dari saluran listrik utama dan kini hanya mengandalkan saluran cadangan.

Satu dari enam reaktor nuklir di PLTN Zaporizhzhia bahkan dimatikan pada Kamis (1/9) sebagai upaya perlindungan darurat karena serangan yang terjadi di area tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Sementara itu, Rusia dan Ukraina sebelumnya juga saling tuding terkait serangan di sekitar PLTN itu. Kepala Staf Kepresidenan Ukraina, Andrii Yermak, menuding Rusia mencoba “menghancurkan” kunjungan IAEA dengan membombardir area jalur menuju ke PLTN Zaporizhzhia.

“Rusia menembaki [Kota] Enerhodar dan wilayah pembangkit nuklir Zaporizhzhia,” tulis Yermak melalui Telegram.

Senada, Rusia sendiri mengaku khawatir akan kemungkinan provokasi Ukraina di lokasi tersebut sebelum delegasi PBB itu tiba di PLTN Zaporizhzhia.

“Kami khawatir akan provokasi dari sisi Ukraina, melihat penembakan barbar dan provokatif yang masih belum berhenti,” tutur juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip dari Reuters.

(AFP/chri)


Scroll to Top