Cara Terbaik Mendekati Orang yang Sedang Terpuruk adalah dengan Empati, Bukan Simpati

Cara Terbaik Mendekati Orang yang Sedang Terpuruk adalah dengan Empati, Bukan Simpati

Suara.com – Ada dua cara untuk membangun hubungan emosional dan memberi dukungan kepada seseorang yang sedang sedih, yakni dengan simpati maupun empati.

Memiliki simpati untuk orang lain artinya Anda merasa kasihan atas kesulitan atau kesehatan yang orang lain sedang hadapi.

Sementara empati berarti Anda mampu menempatkan diri pada posisi yang sedang kesusahan dan memahami bagaimana perasaan orang tersebut.

“Empati adalah kemampuan untuk memahami dan dapat berbagi perasaan seseorang, sedangkan simpati lebih kepada rasa kasihan atas kemalangan seseorang,” jelas dokter keluarga Latasha Perkins, MD, di MedStar Georgetown University Hospital.

Baca Juga:
Maraknya Lelucon Konflik Ukraina dan Rusia di Media Sosial serta Minimnya Empati

Meski keduanya sama-sama bermaksud baik, namun empati dianggap sebagai pendekatan yang lebih baik ketika membangun hubungan emosional dengan orang lain, lapor Insider.

Ilustrasi Membantu Teman yang Sedih karena Putus Cinta (freepik)
Ilustrasi Membantu Teman yang Sedih karena Putus Cinta (freepik)

Mengenal empati

Empati merupakan kemampuan untuk mengakui dan memahami perasaan orang lain tentang apa yang sedang mereka alami.

“Tujuan empati adalah untuk tidak memperbaiki masalah, itu adalah untuk membuat orang tahu bahwa mereka tidak sendirian,” kata psikolog Nicole Hollingshead, PhD, dari The Ohio State University Wexner Medical Center.

Saat sedang menenangkan orang lain, orang yang berempati mungkin mengatakan hal berikut:

Baca Juga:
Detik-detik Buruh dan Anggota DPRD Sumut Koyak-Koyak Permenaker JHT: Menteri Tenaga Kerja Tidak Punya Rasa Empati!

– “Itu pasti menyakitkan bagimu. Aku turut bersedih.”
– “Normal jika kamu merasa seperti itu, aku tahu kamu sudah menghabiskan banyak waktu dan usaha.”
– “Aku mengerti maksudmu, pasti sangat berat berurusan dengan itu lagi.”

Empati menjalin hubungan dengan memahami emosi orang lain. Sementara simpati lebih terlepas, memusatkan perhatian pada kesedihan atas penderitaan orang lain.

“Hal terpenting yang diingat ketika mencoba mendekati seseorang yang sedang mengalami masa sulit adalah bahwa setiap orang memiliki prosesnya sendiri. Hormati dan hargai proses itu,” tandas Perkins.

Scroll to Top