Meski tak bisa dilihat langsung secara kasat mata, namun oli pada kendaraan bermotor memegang peranan vital.
Kelalaian penggantian oli pada motor bisa menjadi sebuah bencana bagi para pemilik kendaraan roda dua. Untuk itu, setiap pemilik motor wajib mengetahui cara menghitung kapan ganti oli pada motor dengan tepat.
Karena letaknya yang berada di dalam mesin yang tak bisa dilihat, sering kali para pemilik motor lupa untuk menggantinya.
Bahaya Telat Ganti Oli Motor
Ilustrasi. Beberapa bahaya telat ganti oli motor berikut perlu diketahui. (Istockphoto/dreamnikon)
|
Telat melakukan pergantian oli pada motor tentu saja akan memberikan dampak yang bisa merusak komponen mesin motor. Jika sudah begini, pemilik motor mau tidak mau harus mengeluarkan dana untuk memperbaiki motor.
Berikut beberapa bahaya telat ganti oli motor.
1. Penurunan kinerja mesin
Dampak pertama yang biasanya langsung terasa adalah penurunan pada kinerja mesin. Penurunan kinerja pada mesin ini akan membuat performa tunggangan Anda akan tidak maksimal.
Mesin motor akan terdengar berat, selain itu kecepatan puncak dan juga akselerasi pada motor akan sangat terasa berkurang.
2. Boros bahan bakar
Lantaran kinerja mesin mengalami penurunan yang cukup signifikan, maka proses pembakaran yang terjadi pada mesin tidak bisa berjalan dengan sempurna.
Hal inilah yang membuat konsumsi bahan bakar pada motor akan semakin boros, namun tidak menghasilkan performa seperti yang seharusnya.
3. Overheating
Selain memiliki fungsi sebagai pelumas mesin, oli pada motor juga berfungsi sebagai pendingin pada mesin motor.
Seperti diketahui bersama, pada saat bekerja, mesin motor akan menghasilkan panas. Kehadiran oli akan menurunkan panas yang dihasilkan oleh pembakaran yang terjadi pada ruang mesin.
Kemampuan oli untuk mendinginkan panas mesin juga akan terus berkurang sesuai dengan usia oli. Telat mengganti oli akan menyebabkan mesin menjadi overheat.
4. Mati mesin
Ilustrasi. Mati mesin jadi salah satu bahaya telat ganti oli motor. (iStockphoto/bruev)
|
Jika keberadaan oli pada ruang mesin semakin berkurang, maka suatu saat bisa saja terjadi motor akan mati sendiri saat tengah digunakan.
Mati mesin motor ini terjadi lantaran piston pada mesin motor tidak bisa bergerak karena kekurangan oli atau ngancing.
Parahnya lagi, jika Anda mengalami hal seperti ini, motor akan sulit untuk bisa bergerak karena ban terkunci.
5. Turun mesin
Inilah hal yang paling fatal yang akan terjadi saat telat untuk mengganti oli pada mesin motor kesayangan Anda, apalagi jika bukan turun mesin.
Tak hanya kerusakan pada mesin motor saja, biasanya terdapat juga komponen-komponen lain pada motor yang juga turut rusak saat telat mengganti oli motor.
Cara Tepat Menghitung Kapan Ganti Oli Pada Motor
Ilustrasi. Untuk mengetahuinya, Anda bisa mengikuti cara menghitung ganti oli motor berikut. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
|
Mengutip laman Suzuki, sejatinya setiap pabrikan kendaraan bermotor sudah memberikan buku petunjuk bagi para pemilik untuk mengetahui kapan waktu untuk ganti oli.
Selain harus menyesuaikan tipe oli dengan karakteristik dari mesin motor tersebut, para pemilik motor juga harus melakukan pergantian oli secara berkala.
Waktu ideal untuk mengganti oli adalah ketika motor tersebut sudah mencapai jarak 2.500 hingga 3.000 km. Penghitungan ini dimulai saat pemilik kendaraan mengganti oli pada periode sebelumnya.
Lalu, bagaimana jika kendaraan tersebut jarang digunakan? Apakah pemilik motor harus menunggu untuk mendapatkan jarak tempuh ideal? Jawabannya tidak.
Oli motor harus tetap diganti setelah 6 bulan terhitung sejak pertama oli tersebut dimasukkan ke mesin motor.
Hal ini terjadi karena oli pada mesin sudah bercampur dengan partikel partikel lain yang mungkin terbawa dan masuk ke mesin motor secara tidak sengaja. Sebut saja kerak, debu, atau bubuk gram.
Itulah cara tepat untuk menghitung kapan waktunya ganti oli pada motor Anda.
(ahd)