Akun @tinyheartseducation membagikan kisah pilu Sadie, bayi berusia 21 bulan, yang tertular herpes. Sang ibu, Leah Green bercerita Sadie terinfeksi herpes setelah ada orang dewasa yang mencium bibirnya.
Herpes merupakan infeksi virus HSV-1. Gejala awal yang dialami Sadie berupa timbul dua bintik kecil di bibirnya, diikuti demam hingga 39 derajat Celcius. Bintik-bintik ini pun menyebar di wajah Sadie termasuk di mulutnya.
“[Bintik-bintik] berubah menjadi kotoran yang mengerikan terutama di belakang giginya. Sentuhan sekecil apapun akan membuat bintik-bintik itu berdarah dan dia akan berteriak kesakitan,” ujar Green.
Agar apa yang dialami Sadie tak terjadi pada anak Anda, sebaiknya kenali cara penularan herpes pada anak.
Berikut cara penularan herpes pada balita:
1. Dicium orang dewasa yang terinfeksi
Anak Anda bisa tertular herpes seperti kasus Sadie. Green menyebut anaknya terinfeksi setelah dicium orang dewasa. Mengutip dari Very Well Family, herpes pada bayi bisa mengakibatkan kesakitan serius. Pada bayi, khususnya bayi baru lahir, herpes perlu penanganan di rumah sakit, sedang pada orang dewasa biasanya mengakibatkan kulit melepuh berisi cairan.
Virus HSV-1 bisa menular ke bayi lewat ciuman dari orang yang terinfeksi. Mungkin Anda menyangka tindakan ini tidak melukai, menunjukkan kasih sayang atau bentuk perhatian. Namun demi keamanan anak, sebaiknya Anda tidak membiarkan sembarang orang menciumnya.
2. Kontak dengan orang dewasa yang terinfeksi
Anak bisa terinfeksi virus HSV-1 akibat bersentuhan dengan orang dewasa yang terinfeksi. Dikutip dari laman Kids Health, penularan juga bisa terjadi jika anak berbagi perlengkapan dengan orang dewasa yang terinfeksi misalnya, handuk atau barang lain yang dipakai bersama.
Sangat disarankan buat orang dewasa dengan kulit melepuh untuk sementara tidak kontak secara langsung dengan bayi. Kemudian orang dewasa di sekitar anak harus memastikan kebersihan tangan sebelum menyentuh bayi, ibu juga benar-benar dalam kondisi bersih sebelum menyusui.
3. Penularan saat proses persalinan
Bayi baru lahir bisa berisiko terkena herpes jika ibu menderita herpes genital untuk pertama kali dalam 6 minggu terakhir selama kehamilan. Mengutip dari NHS, ada risiko penularan saat proses persalinan normal (pervaginam).
Akan tetapi, risiko penularan jauh lebih rendah jika ibu pernah menderita herpes genital sebelumnya. Herpes genital disebabkan virus HSV-2, berbeda dengan luka lepuh akibat HSV-1.
4. Proses menyusui
Herpes bisa menular ke bayi selama proses menyusui. Ini terjadi jika ibu memiliki luka lepuh di area payudara kemudian menyusui secara langsung atau ada transfer virus saat memerah ASI dari payudara yang terdapat lepuh. Bayi sangat berisiko tertular herpes dalam 4 minggu pertama setelah lahir.
Itulah cara penularan herpes pada balita.
(els/ptj)