Jakarta, CNN Indonesia —
Bisnis online (daring) seakan menjadi opsi paling menarik di era serba digital seperti sekarang. Hal ini terutama bagi mereka yang baru merintis dan tak punya modal banyak.
Tak hanya soal murah dari segi modal, tapi bisnis online juga menjangkau pasar yang lebih luas.
Catatan Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan UMKM yang sudah masuk sektor digital mencapai 16,4 juta per Desember 2021. Angka itu tumbuh dua kali lipat dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi covid-19.
Sementara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat 88,1 persen pengguna internet di Indonesia telah menggunakan layanan e-commerce dalam berbelanja per April 2021.
Berbelanja secara online juga memudahkan masyarakat karena tak perlu keluar rumah. Mereka hanya perlu mengakses e-commerce dari ponsel, lalu transaksi, dan menunggu barang tiba.
Fenomena ini cukup menarik bagi masyarakat yang ingin mencicipi gurihnya berbisnis online.
Lantas, bagaimana cara memulai berbisnis online?
1. Identifikasi Kebutuhan Pasar
Mengutip berbagai sumber, ada berbagai cara untuk memulai bisnis. Salah satunya dengan mengidentifikasi kebutuhan pasar dan mencari ide untuk melayani pasar tersebut.
Idealnya, Anda menjual jasa atau barang yang familiar dengan keahlian atau hobi Anda. Misalnya, jika Anda gemar memasak, maka Anda dapat mulai menjual hasil masakan Anda.
Selain itu, Anda juga harus mempelajari tren pasar yang ingin digeluti. Salah satu caranya dengan mengecek tren pencarian barang.
Dengan demikian, Anda akan tahu seberapa sering produk yang akan Anda jual dicari oleh masyarakat di internet.
2. Pilih produk dan Lihat Kompetitor
Setelah mencari tahu kebutuhan pasar dan trennya, Anda harus memantapkan produk atau jasa apa yang akan dijajal. Tak hanya itu, Anda juga harus mengenal kompetitor di pasar tersebut agar tak kalah saing.
Hal tersebut dilakukan guna memahami cara pesaing Anda membangun usaha sekaligus menarik kesimpulan apa saja kekurangan mereka yang bisa diperbaiki.
Ada tiga jenis kompetitor di dunia bisnis. Pertama, kompetitor utama atau mereka yang memiliki usaha yang hampir atau sama dengan Anda. Kedua, kompetitor sekunder yaitu pesaing yang memiliki produk sama namun target pasarnya beda.
Ketiga, kompetitor tersier yaitu mereka yang secara tidak langsung berkompetisi mendapatkan target pasar.