Bukan Cuma Diabetes, Kebanyakan Konsumsi Gula Juga Sebabkan Alzheimer

Bukan Cuma Diabetes, Kebanyakan Konsumsi Gula Juga Sebabkan Alzheimer

Bukan Cuma Diabetes, Kebanyakan Konsumsi Gula Juga Sebabkan Alzheimer

loading…

Mengonsumsi gula terlalu banyak ternyata juga bisa menyebabkan alzheimer. Foto Ilustrasi/Shutterstock

JAKARTA – Mengonsumsi gula berlebih sering disebut sebagai penyebab diabetes. Namun, pada kenyataannya, mengonsumsi gula terlalu banyak ternyata juga bisa menyebabkan alzheimer.

Penyakit alzheimer adalah gangguan pada otak yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, mengingat, dan melakukan aktivitas sehari-hari.

Lalu, bagaimana bisa mengonsumsi gula berlebih menyebabkan alzheimer?

Mengutip laman Healthline, Sabtu (14/10/2023), sebuah studi tahun 2022 yang mengikutsertakan 37.689 orang menemukan hubungan antara asupan gula tinggi dengan peningkatan risiko alzheimer berada di antara wanita.

Mereka yang mengonsumsi sekitar 10 gram (2,4 sendok teh) gula per hari memiliki peningkatan risiko terbesar. Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu, memiliki hubungan terkuat dengan alzheimer di antara jenis gula yang dipelajari.

Gula darah tinggi dari diabetes juga merupakan faktor risiko sumber untuk mengembangkan penyakit alzheimer. Kondisi itu dapat mempromosikan pertumbuhan plak amiloid di otak, ciri khas alzheimer. Selain itu, para peneliti pernah berpikir ini benar untuk sebagian besar orang dewasa yang lebih tua. Mereka menemukan bahwa risikonya dapat dimulai lebih awal.

Sebuah studi tahun 2022 dengan 4.932 orang menemukan bahwa hubungan antara alzheimer, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi dapat dimulai dini di usia 35 tahun. Para peneliti mengikuti para peserta selama beberapa dekade.

Mereka menemukan bahwa mengelola kadar kolesterol dan gula darah sejak dini dapat membantu menurunkan risiko terkena alzheimer di kemudian hari.

Para peneliti menemukan bahwa ketika kadar gula darah naik, seseorang akan mengalami banyak penanda pencitraan otak dari penurunan kognitif, terlepas dari perbedaan berat badan dan insulin.

Scroll to Top