loading…
Badan Pendidikan Kristen (BPK) Penabur Jakarta menyiapkan platform digital maupun eco school menyambut tahun pelajaran 2023-2024 sekaligus dalam rangka penerimaan siswa baru. Foto/MPI/Yohannes Tobing
“Beberapa konsep baru yang sedang kita kembangkan yang pertama platform digital di mana semua pembelajaran bisa diakses dari jarak jauh,” kata Antono, Sabtu (20/8/2022).
Adapun dalam mengusung konsep eco school ini, peserta didik nantinya tidak hanya belajar di ruangan kelas, tapi di tempat terbuka agar dapat lebih mudah menyerap pelajaran. “Punya banyak kegiatan outdoor itu penting karena para peserta didik bisa berdiskusi di luar ruangan kelas. Kalau lihat kelas bawaannya males, capek, bosan tapi kalau anak-anaknya sebagian belajar di luar dengan pohon besar, lain efeknya,” tuturnya.
Baca juga: Kenalkan Entrepreneurship sejak Dini, Siswa Penabur Dapat Ilmu Langsung dari Pebisnis Profesional
Antono menambahkan, pendidikan terhadap anak saat ini tidak hanya hard skill atau nilai akademis tapi soft skill seperti leadership, komunikasi, dan kemampuan kolaborasi. “Soft skill tentunya suatu hal yang penting dan semua harus didasari sebuah iman kepada Tuhan yang menjadi dasar bagi seorang anak untuk tidak melenceng jalannya saat bekerja,” katanya.
Penerimaan siswa baru tahun pelajaran 2023-2024 dibuka secara serentak di 79 sekolah BPK Penabur Jakarta mulai Sabtu (20/8/2022) yang ditandai Penabur X-Travaganza. Kegiatan yang digelar di SDK 1 Penabur, Jalan Samanhudi, Jakarta Pusat dan disiarkan melalui YouTube BPK Penabur Jakarta itu menyajikan berbagai pertunjukan luar biasa.
Sementara itu, Pengurus dan Ketua PSB BPK Penabur Jakarta Tahun Pelajaran 2023-2024 Dedy Budiman mengatakan pada kegiatan kali ini tema yang diusung adalah Jadi Lebih Baik. “Ada dua sisi, yang pertama BPK Penabur Jakarta introspeksi memberikan jadi lebih baik, baik guru, baik pelayanan agar orangtua nyaman menyekolahkan anaknya,” ujarnya.
Sementara itu, khusus untuk para peserta didik, mereka dapat menjadi lebih baik dalam tiga hal yakni iman, ilmu, dan pelayanan. “Sekolah yang mengajarkan pintar banyak, karakter banyak tapi hanya sedikit sekolah yang fokus bagaimana punya karakter yang baik ilmu yang bagus dan terlibat pelayanan,” pungkasnya.
(rca)