loading…
Binus Global Director Diah Wihardini bersama Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Austria di Indonesia Philipp Roessl. Foto/Dok/Binus
Teknologi karya Christian Lokonanta dan Marcel Saputra dengan mentor dengan mentor Dr. Rinda Hedwig S.Kom, M.T. dari Computer Engineering Department, Binus University ini mampu mengoperasikan instrumen musik tradisional Indonesia angklung secara digital atau otomatis.
Baca juga: Keren! 4 Mahasiswa ITS Juarai Kompetisi Desain Berskala Internasional di Bali
Research Interest Group Leader, Binus University, Rinda Hedwig mengungkapkan teknologi Automated Angklung ini memiliki jangkauan nada seluas 3 oktaf, dilengkapi DC motor dan dapat dikendalikan melalui komputer mini.
Selain itu dapat mengunduh lagu melalui cloud dan dapat memainkan lebih dari 50 lagu secara otomatis hingga 8 jam. Automated Angklung menurut Rinda dapat dikolaborasikan dengan alat musik bonang dan kendang yang juga telah terdigitalisasi.
“Dari hasil eksperiman tingkat akurasi 99-100 mulai dari lagu yang dimainkan hingga kebersamaan alat-alat musik tersebut,” ujar Rinda dalam keterangannya saat pertemuan dengan Deputy Head of Mission Kedutaan Besar Austria di Indonesia Philipp Roessl yang bertemakan “Pendidikan dan Teknologi Digital” BINUS @Kemanggisan Kampus Anggrek, Senin (22/8/2022).
Baca juga: Inilah 15 Universitas Swasta Terbaik di Indonesia Versi UniRank 2022
Acara ini juga dihadiri perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Austria, dan perwakilan dari Connected Art Platform.
Rinda menyebutkan, Automated Angklung ditujukan untuk membantu mempromosikan kekayaan seni budaya Indonesia di luar negeri. Teknologi ini bisa diletakkan di seluruh KBRI supaya selalu ada live performance music alat musik tradisional Indonesia tanpa harus membawa pemusik dari Indonesia.
“Setelah dipamerkan, Automated Angklung akan dihibahkan ke KBRI di Austria untuk dipergunakan setiap kali diadakan kegiatan di KBRI,” ujar Rinda.