BI dan Kemenkeu Ungkap Ada Indikasi Ekonomi Mulai Membaik

BI dan Kemenkeu Ungkap Ada Indikasi Ekonomi Mulai Membaik

BI dan Kemenkeu Ungkap Ada Indikasi Ekonomi Mulai Membaik

Suara.com – Bank Indonesia  dan Kementerian Keuangan yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK, berupaya mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Namun, sejalan dengan program vaksinasi covid-19 nasional, perbaikan ekonomi sudah mulai terlihat di dalam negeri.

Kepala Departemen Komunikasi Direktur Eksekutif BI Erwin Haryono menilai, indikator perbaikan ekonomi sudah mulai nyata terlihat baik dari sisi global maupun dalam negeri.

Berdasarkan sisi global, berbagai indikator dini telah menunjukan pemulihan, di antaranya peningkatan volume perdagangan, harga komoditas hingga kinerja ekspor impor.

Baca Juga:
Rp 699 Triliun Duit PEN, Kemenkeu: Pastikan Setiap Rupiah Tak Diselewengkan

Sedangkan di dalam negeri, pemulihan ekonomi terlihat dari mobilitas masyarakat yang mulai meningkat sejalan dengan kasus covid-19 yang melandai.

“Indikator perbaikan semakin nyata di global maupun dalam negeri, yang kemudian kami di otoritas melihat respon kebijakan sudah mulai dilakukan bersama-sama di KSSK, membangun itu semua baik fiskal moneter porsinya sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujar Erwin dalam Webinar InfobankTalkNews, Kamis (3/6/2021).

Tak hanya itu, indikator indeks penjualan eceran hingga indeks ekspektasi konsumen juga sudah mulai meningkat, di mana Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2021 tumbuh 6,1 persen (mtm) meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya yang masih minus 2,7 perseb (mtm).

Perbaikan ekonomi juga terlihat dari kontraksi pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah menjadi 0,74 persen (yoy) di triwulan I 2021 dibanding triwulan IV 2020, yang minus 2,19 persen.

“Perbaikan ekonomi ini terutama didorong oleh kinerja ekspor akibat kenaikan permintaan Tiongkok dan AS, realisasi belanja fiskal (belanja barang, belanja modal, dan bantuan sosial), serta investasi nonbangunan,” ucapnya.

Baca Juga:
Uang Beredar Selama Ramadan dan Lebaran Kemarin Tembus Rp 6.957 Triliun

Dalam kesempatan yang sama, Staf Khusus Menkeu Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo pun menyatakan, pemulihan ekonomi di masa pandemi terus dikebut. 

Scroll to Top