Banyak orang mengaitkan gejala leher yang mendadak tegang sebagai gejala kolesterol naik. Benarkah demikian?
Daging kambing menjadi salah satu santapan pasti di momen Iduladha. Sayangnya, meski nikmat, asupan daging merah seperti kambing rentan memicu kadar kolesterol naik.
Akibatnya, banyak orang yang mulai waswas saat leher dan bahunya terasa tegang setelah mengonsumsi daging kambing. Mereka percaya gejala tersebut menandakan peningkatan kadar kolesterol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Padahal, ahli gizi masyarakat, Tan Shot Yen mengatakan bahwa meningkatnya kadar kolesterol sebenarnya tak menimbulkan gejala fisik.
“Leher menegang, bahu pegal, itu bukan gejala dari naiknya kolesterol. Ingat, ya, kolesterol tinggi itu tak memiliki gejala fisik,” ujar Tan dalam program e-Life, Jumat (8/7), melansir Detik Health.
Alih-alih kolesterol, yang diwaspadai justru adalah tekanan darah. Menurut Tan, gejala tersebut bisa menandakan hipertensi.
Konsumsi Obat Kolesterol
Beberapa orang juga merasa aman dengan meminum obat penurun kolesterol setelah mengonsumsi daging. Namun, Tan mengingatkan bahwa kadar kolesterol tak akan langsung membaik saat obat diminum.
Obat kolesterol, lanjut Tan, harus dikonsumsi secara rutin agar memberikan efek pada tubuh.
“Obat-obatan yang fungsinya untuk mengendalikan penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, kolesterol itu, harus dikonsumsi rutin,” ujar Tan.
Alih-alih cukup mengantisipasinya dengan obat, Tan menyarankan masyarakat untuk melakukan tindakan preventif. Yakni dengan membatasi asupan makanan yang bisa memicu kolesterol naik.
(asr)