Belajar Entrepreneur Dari Mail, Kawan Upin Ipin yang Tidak Pernah Habis Ide Berwirausaha

Belajar Entrepreneur Dari Mail, Kawan Upin Ipin yang Tidak Pernah Habis Ide Berwirausaha

Suara.com – Upin Ipin merupakan kartun terkenal yang digarap studio dari Malaysia. Cerita kehidupn saudara kembar itu kini disukai banyak penonton, tidak hanya anak-anak tapi juga orang dewasa. 

Selain keluarga yang unik, Upin Ipin juga memiliki banyak teman yang kocak. Salah satu kawan mereka yang cukup menarik adalah Mail. Pasalnya, meski masih kecil, mail sudah pintar berwirausaha dan mencari uang.

Jiwa entrepenuer Mail yang begitu kental kerap kali membuat kawan-kawannya dongkol karena selalu mencari celah segala hal dari sisi ekonomi.

Salah satu yang khas dari mail adalah teriakannya saat berdagang ayam goreng bersama ibunya di pasar, “dua singgit…dua singgit” jadi ikon tersendiri bagi Mail.

Baca Juga:
Nekat Resign Dari Kemensos, Mantan PNS Ini Malah Sukses Bisnis Kuliner Babi Guling

Berbeda dengan kawan seusianya yang selalu ingin bermain, Mail justru lebih banyak tertarik untuk berdagang. Bocah yang digambarkan selalu memakai baju warna hijau ini tanpa gengsi selalu bisa melihat peluang untuk wirausaha.

Mail Upin Ipin (Youtube/Les' Copaque Production)
Mail Upin Ipin (Youtube/Les’ Copaque Production)

Bahkan, ia juga sangat teliti dalam perhitungan agar tidak rugi. Mail juga banyak akal untuk menjadikan apa saja sebagai uang.

Salah satu kejadian yang cukup unik, dikutip dari Digstraksi —jaringan Suara.com, yakni ketika Ipin dan Upin pergi ke kebun kelapa bersama Atuk Dalang, adik dari opanya.

Saat yang sama Mail justru berpikiran bagaimana caranya semua bagian pohon kelapa menjadi uang. Bahkan, ia juga menyusun strategi pemasaran agar bisa menarik wisatawan untuk berlibur di pinggir pantai.

Kelapa muda dan mainan dari sabut serta kulit kelapa dijualnya dengan harga fantastis. Ia pun berhasil mengeruk untung besar.

Baca Juga:
Pelaku UMKM Ingin Dapat Kredit Usaha Tanpa Agunan BRI? Begini Caranya

Ketika ada perayaan dan pasar malam, anak-anak seumurnya sibuk naik aneka permainan di arena bermain, dia malah sibuk menjajakan dagangannya. Tidak ada hal yang tidak bisa menjadi uang di matanya.

Scroll to Top