Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia pamer tetap bisa membawa investor masuk ke dalam negeri di tengah puluhan negara menjadi pasien IMF.
Hal ini tercermin dari investasi kuartal II 2024 yang tembus sebesar Rp428,4 triliun. Menurutnya, sejauh ini sudah ada 95 negara yang mengajukan bantuan pinjaman dana kepada IMF karena kondisi ekonomi global yang tak menentu.
“Kita tahu bahwa ekonomi global sekarang masih dalam kondisi yang memprihatinkan, bahkan sudah ada 95 negara yang menjadi pasien IMF,” ujarnya dalam Konferensi Pers di Kantornya, Senin (29/7).
Namun, Indonesia tidak termasuk karena perekonomian dalam negeri masih kuat dan investor percaya untuk masuk. Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat sebesar Rp217,3 triliun atau 50,7 persen dari total investasi di kuartal II 2024.
“Dibalik ketidakpastian ekonomi global, kita tetap bersyukur bahwa publik global masih mempercayai negara kita sebagai salah satu tujuan negara investasi,” jelasnya.
Secara rinci, investasi asing yang masuk sepanjang April-Juni 2024 berasal dari Singapura US$4,6 miliar, disusul China US$2 miliar, Hong Kong senilai US$1,9 miliar, Korea Selatan US$1,3 miliar dan Amerika Serikat (AS) sebesar US$900 juta.
Adapun lima wilayah penerima investasi terbesar adalah Jawa Barat Rp63,7 triliun, DKI Jakarta Rp62 triliun, Jawa Timur Rp35,6 triliun, dan Banten Rp33 triliun, serta Sulawesi Tengah Rp32,8 triliun.
Sementara, sepanjang semester I 2024 (kuartal I dan II), total investasi yang sudah masuk ke Indonesia mencapai Rp829,9 triliun yang terdiri dari PMA Rp421,7 triliun dan PMDN sebesar Rp408,2 triliun.
Lima investor utama adalah Singapura US$8,9 miliar, China US$3,9 miliar, Hong Kong US$3,8 miliar dan AS US$2 miliar, serta Jepang US$1,8 miliar.
Tujuan wilayahnya adalah Jawa Barat Rp128,3 triliun, DKI Jakarta Rp120,4 triliun, Jawa Timur Rp71,7 triliun, Sulawesi Tengah Rp59,8 triliun, serta Banten Rp58,3 triliun.
(ldy/sfr)