Intelijen Amerika Serikat meyakini China sedang berusaha membangun kekuatan militer yang mampu mengambil alih dan menguasai Taiwan.
“Dalam pantauan kami [China] sedang bekerja keras untuk secara efektif menempatkan posisi militer agar dapat menguasai Taiwan meski kami mengintervensi,” kata Direktur Intelijen Nasional AS, Avril Haines, Selasa (10/5).
Walaupun China dikatakan tengah membangun kekuatan militer untuk menyerang Taiwan, pejabat AS menilai Beijing bakal menghindari konflik militer dengan Taipei sebisa mungkin.
“Saya percaya [China] lebih memilih tidak menggunakan kekerasan. Saya pikir mereka lebih memilih menggunakan cara damai,” kata Kepala Badan Intelijen Pertahanan AS, Scott Berrier, seperti dilansir CNN.
Sementara itu, Direktur Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA), Bill Burns, mengatakan bahwa konflik Rusia di Ukraina memengaruhi perhitungan China dalam upayanya menguasai Taiwan.
“Sangat jelas pemimpin China sedang memantau dengan hati-hati pelajaran apa yang dapat mereka ambil dari Ukraina terkait ambisi mereka di Taiwan,” kata Burns pada Sabtu (7/5).
“Saya pikir itu tak akan mengurangi tekad [Presiden China] Xi [Jinping] untuk menguasai Taiwan, tetapi itu bakal memengaruhi perhitungan mereka akan bagaimana dan kapan mereka bakal melakukan itu [menyerang Taiwan].”
Taiwan merupakan pulau dengan pemerintahan sendiri yang menganut nilai demokrasi. Namun, China mengklaim pulau tersebut sebagai bagian dari wilayah mereka.
Beijing kerap menekan militer Taipei demi mencapai ambisi mereka, termasuk melangsungkan latihan militer dan mengirimkan jet tempur di dekat Taiwan. Di sisi lain, AS mendukung Taiwan dalam konflik dengan China ini.
Meski AS mengakui klaim kedaulatan China atas Taiwan, Washington sempat membujuk pemerintah Taiwan untuk membeli senjata buatan Negeri Paman Sam, seperti rudal dan senjata kecil.
Tak hanya itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS juga mengatakan bahwa “meningkatkan kemampuan Taiwan untuk membela diri merupakan tugas penting, dan cara paling efektif mencapai hal itu adalah berinvestasi dalam kemampuan asimetris yang kredibel, tangguh, terdistribusi, dan berbiaya hemat.”
AS juga terikat dengan Undang-Undang yang mengizinkan Washington untuk menjual alutsista ke Taiwan.
(pwn/has)