Jakarta, CNN Indonesia —
Amerika Serikat membujuk Turki merestui Swedia-Finlandia masuk NATO menggunakan penjualan jet tempur F-16, yang selama ini diminati Ankara.
AS menyatakan Washington baru mau menjual F-16 ke Turki setelah Ankara merestui kedua negara Nordik bergabung dengan aliansi.
Diberitakan Reuters, dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Presiden AS Joe Biden, 29 senator dari Partai Demokrat dan Republik mengatakan bahwa Kongres AS bakal mempertimbangkan penjualan jet tempur F-16 setelah Turki memberikan ratifikasi Swedia dan Finlandia masuk NATO.
“Setelah protokol aksesi NATO diratifikasi Turki, Kongres dapat mempertimbangkan penjualan jet tempur F-16. Dengan demikian, tidak adanya restu Turki terhadap Swedia dan Finlandia bakal menunda penjualan ini,” tulis para senator, seperti dikutip Reuters.
Turki memang mengajukan pembelian 40 pesawat tempur F-16 Lockheed Martin Corp dan hampir 80 perlengkapan modernisasi untuk pesawat tempur mereka pada Oktober 2021.
Keputusan Kongres AS menghubungkan penjualan jet dengan masalah NATO ini pun merupakan yang pertama kalinya dilakukan Kongres.
Pemerintahan Biden selama ini menyatakan setuju dengan penjualan jet Washington ke Turki dan membantah mengaitkan masalah restu Ankara dengan hal tersebut.
Kendati begitu, Washington sempat mengakui bahwa ratifikasi Turki atas kedua negara Nordik bakal memfasilitasi proses penjualan jet tempur di Kongres.
Soal ini, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan masalah NATO mestinya tak menjadi prasyarat untuk penjualan jet. Dia pun mendesak pemerintahan Biden untuk membujuk Kongres membatalkan syarat tersebut.
Kongres memang bisa memblokir penjualan senjata asing. Namun mereka sejauh ini belum mendapat dua pertiga suara mayoritas di kedua partai untuk mengimbangi hak veto presiden guna menentukan nasib penjualan tersebut.
Soal NATO, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sendiri baru-baru ini menyatakan tak akan merestui Swedia bergabung dengan NATO buntut aksi politikus mereka, Rasmus Paludan, yang membakar Al Quran.
Sebaliknya, Erdogan mengatakan hanya ingin memberikan restu kepada Finlandia saja.
“Kami mungkin menyampaikan pesan yang berbeda kepada Finlandia (terkait rencana masuk NATO) dan Swedia akan terkejut ketika mereka melihat pesan kami,” kata Erdogan dalam pidatonya pada Minggu (29/1).
“Tetapi Finlandia harus tidak melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan Swedia,” tambahnya, mengutip Reuters.
Meski mendapat lampu hijau, Finlandia menegaskan hanya ingin masuk NATO bersama dengan Swedia. Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson bersama dengan PM Finlandia Sanna Marin pun tengah berusaha melobi kembali Turki agar memberikan restu dua negara itu untuk bergabung dengan NATO.
(blq/bac)