Arti Kontak Erat Covid-19 dan Kapan Harus Lakukan Tes

Arti Kontak Erat Covid-19 dan Kapan Harus Lakukan Tes

Jakarta, CNN Indonesia

Kasus Covid-19 terus bertambah setiap harinya, terlebih sejak kemunculan varian Omicron. Siapa saja yang memiliki kontak erat Covid-19 dianjurkan menjalani isolasi mandiri dan tes saat timbul gejala. Apa itu kontak erat Covid-19?

Istilah kontak erat Covid-19 awalnya diperkenalkan oleh mantan Menteri Kesehatan RI, dr Terawan Agus Putranto, pada 2020 lalu. Istilah ini dicantumkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) nomor HK.01.07/MENKES/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 yang kemudian diperbaharui dalam KMK Nomor HK.01.07/MENKES/4641/2021.

Dalam keterangan Kementerian Kesehatan, kontak erat Covid-19 diartikan sebagai orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probabel atau dengan kasus terkonfirmasi Covid-19 dan memenuhi salah satu kriteria berikut:

1. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus konfirmasi dalam radius 1 meter selama 15 menit atau lebih

2. Sentuhan fisik langsung dengan pasien kasus konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dll)

3. Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar

4. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat.

Untuk menemukan kontak erat Covid-19:

1. Periode kontak pada kasus probabel atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik) dihitung sejak 2 hari sebelum gejala timbul sampai 14 hari setelah gejala timbul (atau hingga kasus melakukan isolasi).

2. Periode kontak pada kasus konfirmasi yang tidak bergejala (asimtomatik) dihitung sejak 2 hari sebelum pengambilan swab dengan hasil positif sampai 14 hari setelahnya (atau hingga kasus melakukan isolasi).

Lalu, apa yang harus dilakukan jika memiliki kontak erat Covid-19?

Berikut sejumlah hal yang perlu dilakukan seseorang apabila memiliki kontak erat dengan pasien Covid-19, sebagaimana dipaparkan Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC)

1. Tetap di rumah dan jauh dari orang lain setidaknya selama 5 hari (hari 0 hingga hari 5) setelah kontak terakhir Anda dengan seseorang yang memiliki Covid-19. Tanggal paparan Anda dianggap hari 0. Kenakan masker yang tepat saat berada di sekitar orang lain di rumah.

2. Selama 10 hari setelah kontak erat terakhir Anda dengan seseorang dengan Covid-19, pantau gejala seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, atau gejala Covid-19 Omicron lainnya.

3. Jika Anda mengalami gejala, segera lakukan tes dan isolasi sampai Anda menerima hasil tes Anda. Jika Anda dites positif, ikuti rekomendasi isolasi.

4. Jika Anda tidak mengalami gejala, lakukan tes setidaknya 5 hari setelah Anda terakhir kali melakukan kontak dekat dengan seseorang dengan Covid-19.

5. Jika hasil tes negatif, Anda dapat kembali beraktivitas di luar rumah, tetapi tetap menggunakan masker yang tepat saat berada di sekitar orang lain di rumah dan di tempat umum hingga 10 hari setelah kontak dekat terakhir Anda dengan seseorang yang terinfeksi Covid-19.

6. Jika hasil tes positif, Anda harus menjalani isolasi mandiri sesuai panduan sejak tanggal tes positif (jika tidak memiliki gejala).

Yang patut diperhatikan setelah kontak erat Covid-19:

– Hindari orang-orang yang rentan atau berisiko tinggi untuk penyakit parah, sampai setelah setidaknya 10 hari.

– Jika memungkinkan, jauhi orang-orang yang tinggal bersama Anda, terutama orang-orang yang berisiko lebih tinggi untuk sakit parah akibat Covid-19, serta orang lain di luar rumah Anda selama 10 hari penuh setelah kontak erat Covid-19.

(agn)

[Gambas:Video CNN]


Scroll to Top