Suara.com – TikTok mengumumkan telah menghapus 81.518.334 video karena melanggar pedoman komunitas atau persyaratan layanan selama kuartal dua (Q2) 2021 atau 1 April hingga 30 Juni.
“Dari April hingga Juni 2021, 81.518.334 video telah dihapus secara global lantaran melanggar Pedoman Komunitas atau Persyaratan Layanan kami,” kata TikTok dalam blog resminya, dikutip dari Techcrunch, Senin (18/10/2021).
TikTok menyatakan total angka itu hanya kurang dari 1 persen dari semua video yang diunggah di platformnya.
Secara rinci, video paling banyak dihapus berasal dari Amerika Serikat dengan 11.431.198 video. Sedangkan video dari pengguna TikTok Indonesia masuk ke-5 besar dengan angka 4.743.066 video.
Baca Juga:
Viral di Tiktok, Rekaman Pemuda Saat Gempa Bali Jadi Sorotan, Warganet Sebut Ngebug
Dari total 81 juta video, TikTok telah mengidentifikasi dan menghapus 93 persen dalam waktu 24 jam setelah diunggah. Kemudian 94,1 persen dihapus sebelum pengguna melaporkan video ini.
Lalu 87,5 persen video itu sudah dihapus tanpa seorang pun yang menonton.
TikTok sendiri memiliki teknologi yang diluncurkan pada Juli lalu. Teknologi ini secara otomatis bisa menghapus konten yang melanggar kebijakan seperti keselamatan kecil, aktivitas ilegal, konten seksual, dan kekerasan.
Selain teknologi, TikTok juga memiliki moderator konten manusia di tim keamanannya. Mereka akan meninjau konten yang dilaporkan pengguna.
Di periode yang sama, TikTok juga menghapus 27.518 video yang berisi misinformasi Covid-19. Perusahaan menyebut bahwa 83 persen video ini dihapus sebelum dilaporkan pengguna.
Baca Juga:
Cara Download Video TikTok Tanpa Watermark di Android dan iOS
Kemudian 87,6 persen dari video dihapus sebelum 24 jam setelah diunggah. Lalu 69,7 persen video sudah dihapus ketika belum ditonton siapapun.
TikTok mengatakan bahwa aplikasinya adalah wadah bagi seluruh pengguna di seluruh dunia untuk menikmati hiburan otentik dan kreatif. Untuk itulah mereka berupaya untuk menghadirkan konten yang aman bagi pengguna.
“Kami berusaha untuk mendorong pengalaman yang aman dan inklusif bagi kreator dan penonton dengan mengambil tindakan terhadap konten dan akun yang melanggar Pedoman Komunitas kami,” ujar TikTok.