Aplikasi Mahasiswa UI Raih People’s Choice Award di NUS Medical Grand Challenge 2022

Aplikasi Mahasiswa UI Raih People’s Choice Award di NUS Medical Grand Challenge 2022

loading…

Aplikasi karya mahasiswa UI meraih penghargaan People’s Choice Award di NUS Medical Grand Challenge 2022. Foto/Dok/Humas UI

JAKARTA – Aplikasi FisioMotion karya mahasiswa Universitas Indonesia (UI) mencuri perhatian di kompetisi internasional. Aplikasi karyanya meraih penghargaan People’s Choice Award di National University of Singapore (NUS) Medical Grand Challenge 2022.

FisioMotion adalah sebuah aplikasi untuk membantu masalah kesehatan khususnya pasien fisioterapis. Aplikasi ini bisa digunakan dalam latihan secara mandiri dengan bantuan machine learning berbasis kecerdasan artifisial (AI).

Baca juga: 100 Universitas Terbaik di Indonesia Versi UniRank 2022, Hampir 50 Persen Kampus Top dari Swasta

Seperti diketahui, selama pandemi Covid-19, pasien fisioterapi mengalami kesulitan untuk melakukan latihan terapi bersama fisioterapis. Untuk mengatasi hal tersebut, pasien melakukan sesi latihan secara online melalui fitur video call WhatsApp yang kemudian akan dipandu oleh fisioterapis.

Dilatarbelakangi hal tersebut, mahasiswa UI berinovasi membuat aplikasi FisioMotion yang bertujuan untuk membantu mekanisme kerja para fisioterapis. Dengan menggunakan aplikasi ini, fisioterapis juga dapat melihat perkembangan pasien dalam pemulihan.

FisioMotion dirancang agar mudah dioperasikan oleh penggunanya. Dengan membuka aplikasi, pasien dapat melihat jadwal latihan yang harus dikerjakan. Kemudian pasien dapat menjalankan latihan dengan menggunakan kamera, lalu sistem dalam aplikasi ini akan membantu mengoreksi jika ada gerakan pasien yang salah.

Baca juga: 15 Politeknik Terbaik di Indonesia Versi Webometrics 2022, Selalu Jadi Buruan Calon Mahasiswa

Salah seorang anggota tim FisioMotion, mahasiswa Fasilkom UI angkatan 2019 Darren Ngoh, mengatakan bahwa masalah yang terjadi pada isu kesehatan harus dijawab dengan kemajuan teknologi saat ini.

Dengan memanfaatkan kecerdasan artifisial (AI) dalam situasi pandemi seperti ini, keterbatasan mobilisasi pasien fisioterapi sangat sulit. Berangkat dari permasalahan tersebut, sebetulnya yang dilakukan oleh para fisioterapis di klinik atau rumah sakit hanya memvalidasi apakah gerakan pasien benar atau salah.

“Dari peluang itu kami coba aplikasikan AI dengan tujuan untuk memvalidasi gerakan pasien tanpa harus ke klinik. Selain itu pengguna aplikasi nantinya juga mendapat feedback secara realtime dalam satu aplikasi,” ujar Darren dalam keterangan pers, Jumat (23/9/2022).

Scroll to Top