Jakarta, CNN Indonesia —
Susu ikan tengah menjadi sorotan lantaran digadang-gadang menjadi alternatif susu sapi yang akan digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Susu ikan merupakan salah satu produk turunan dari hidrolisat protein ikan (HPI). Jadi, susu ikan bukan dari susu yang diperah dari ikan tetapi dari daging ikan segar yang digiling menjadi bentuk bubuk.
Pabrik HPI terletak di Indramayu, Jawa Barat milik Berikan Bahari Indonesia. Pantauan CNNIndonesia.com, Rabu (18/9) di lokasi pabrik, ikan yang digunakan sebagai bahan dasar HPI adalah ikan petek.
Plan Manager Berikan Bahari Fatih mengatakan ikan itu biasanya jarang dibeli masyarakat.
“Ikan datang dari nelayan langsung, fresh. Yang kita pakai ikan petek karena selama ini ikan petek di nelayan enggak dipakai karena enggak ada yang mau beli. Jadi kita buktikan bahwa ikan itu meskipun ikan petek bisa kita olah menjadi bentuk valuable,” katanya.
Setelah dibeli dari nelayan, ikan petek kemudian dipisahkan dari bagian dalamnya. Setelah itu, ikan dimasukkan ke mesin hidrolisat untuk memisahkan protein ikan dari tulangnya.
Hasil dari pengolahan di mesin hidrolisat, daging ikan berubah bentuk menjadi cairan berwarna kecokelatan.
Setelah itu, cairan tersebut dimasukkan ke dalam mesin bernama feed tank spray dryer untuk diolah menjadi bubuk protein ikan.
Fatih mengatakan dalam satu bulan, pabrik dapat menghasilkan 30 ton bubuk yang menjadi bahan dasar susu ikan.
“Sekitar 30 ton powder (bubuk) itu dari 90 ton ikan. Jadi 30 persen,” katanya.
Setelah itu, bubuk HPI akan dibawa ke pabrik di Bekasi untuk diolah menjadi bubuk susu ikan. Di pabrik ini, bubuk HPI ditambah perasa cokelat dan stroberi untuk menjadi bubuk susu ikan. Bubuk susu ikan kemudian siap untuk dikemas.
Chief RND and QA PT Berikan Protein Iwa Sudarmawan mengatakan susu ikan masih dipertimbangkan untuk masuk dalam program makan bergizi gratis (MBG). Ia mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana.
“Kita baru menawarkan ada salah satu program alternatif kemandirian protein. Terkait dipilih atau tidaknya saya belum tau,” imbuhnya.
Iwa mengatakan susu ikan bisa menjadi substitusi sumber protein. Pasalnya selama ini Indonesia katanya cenderung impor sumber protein seperti sapi.
Untuk kapasitas produksinya, sambung Iwa, pihaknya bisa menyediakan susu untuk 165 ribu anak di satu kabupaten dalam sebulan.
“Bila disetujui (masuk MBG) akan dimulai di Indramayu. Di Indramayu sekitar 165 ribu orang untuk satu bulan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Pengolahan Ditjen PDSPKP Kemeterian Kelautan dari Perikanan (KKP) Widya Rustyanto mengatakan pihaknya telah bertemu dengan Badan Pangan Nasional membahas kerangka acuan bagaimana agar ikan dan susu ikan bisa masuk dalam program MBG.
Ia mengatakan jika ikan dan susu ikan masuk ke dalam program itu, yang diuntungkan adalah masyarakat.
Pasalnya ikan akan dibeli dari nelayan dan disalurkan ke anak-anak sekolah.
“Kita hanya menyiapkan data, memfasilitasi bahwa ikan siap untuk menjadi bagian makan bergizi gratis termasuk susu ikan,” katanya.
(fby/agt)