Gunung berapi Nyiragongo di Kongo meletus pada Sabtu (22/5) malam waktu setempat semakin meresahkan. Aliran lava dikabarkan mencapai kota Goma di Republik Demokratik Kongo pada Minggu (23/5) waktu setempat.
“Situasinya memburuk. Selain aliran lahar di timur laut, alirannya juga turun di kota. Sekarang sudah sampai di bandara,” ucap seorang pejabat dari Taman Nasional Virunga kepada AFP, dikutip Minggu (23/5).
Pejabat itu menyatakan aliran lava kemungkinan mencapai tepi Danau Kivu.
Letusan berapi Gunung Nyiragongo mirip dengan letusan yang terjadi pada 2002. Pejabat itu meminta seluruh warga sekitar bandara mengungsi.
Ribuan orang telah meninggalkan kota, bahkan sebelum Gunung Nyiragongo mulai mengeluarkan asap merah ke langit malam. Petugas pun mulai mengaktifkan evakuasi mulai Sabtu (22/5) malam.
Diketahui, Gunung Nyiragongo terakhir meletus pada 17 Januari 2002. Letusan itu menewaskan lebih dari 100 orang dan menutupi hampir seluruh bagian timur Goma dengan lava.
Ratusan ribu orang saat itu meninggalkan kota. Goma sendiri terletak di sisi selatan gunung dan menghadap ke Danau Kivu.
Wilayah Goma terletak di Provinsi Kivu Utara, berbatasan dengan Rwanda dan Uganda. Goma memiliki enam gunung berapi yang tingginya lebih dari 3.000 meter.
Sebelumnya, Gubernur Militer Provinsi Kivu Utara, yang beribu kota di Goma, Jenderal Constant Ndima mengonfirmasi letusan gunung api itu terjadi pada pukul 19.00 waktu setempat.
Misi PBB tengah diterjunkan dan mengirim helikopter untuk memantau aktivitas gunung dari ketinggian. Dilaporkan aliran listrik sudah terputus di sebagian besar kota ketika ratusan penduduk mulai meninggalkan rumah mereka.
“Langit menjadi merah,” kata seorang warga, Carine Mbala, kepada AFP melalui telepon.
“Ada bau belerang. Di kejauhan Anda bisa melihat api raksasa keluar dari gunung,” tambah dia.
Gunung Nyiragongo terakhir meletus pada 17 Januari 2002, menewaskan lebih dari seratus orang dan menutupi hampir semua bagian timur Goma dengan lahar, termasuk setengah dari jalur pendaratan bandara. Saat itu, ratusan ribu orang meninggalkan kota.
(aud/mik)