Jakarta, CNN Indonesia —
Pemilihan umum (Pemilu) Turki menjadi perhatian global karena berlanjut ke putaran kedua. Di kontestasi politik ini, Presiden petahana Recep Tayyip Erdogan melawan Kemal Kilicdaroglu.
Di putaran pertama, Erdogan meraih suara 49,51 persen, sementara Kilicdaroglu mendapat 44.88 persen. Keduanya tak ada yang mencapai suara mayoritas atau lebih dari 50 persen.
Dengan demikian, pertarungan mereka berlanjut di putaran kedua yang akan berlangsung 28 Mei.
Sejumlah pengamat menduga Erdogan bakal kembali duduk di kursi kepresidenan. Berikut sederet jurus kedua calon untuk memenangkan pemilu Turki.
Erdogan
Dalam kampanye pemilu ini, Erdogan berjanji akan membangun ribuan rumah susun hingga memperluas hubungan diplomatik dengan negara lain.
Turki sempat dilanda gempa bermagnitudo 7,7 pada Februari lalu. Pemerintah sempat disalahkan karena penanganan yang lamban dan berimbas pada banyak korban serta bangunan runtuh.
Di kampanye ini, Erdogan berjanji akan membangun total 650 ribu rumah susun bagi korban yang terdampak gempa.
Ia juga berjanji dalam satu tahun, pemerintahannya bakal membangun 319 ribu rumah susun.
Dari sisi ekonomi, Erdogan berjanji akan menurunkan inflasi hingga 20 persen pada 2023 dan di bawah 10 persen pada 2024.
Presiden Turki ini juga mengejar kebijakan moneter dengan memangkas suku bunga untuk melawan inflasi, demikian dikutip Time.
Inflasi di Turki pernah mencapai 85 persen pada November 2022. Angka ini merupakan inflasi tertinggi selama 25 tahun.
Merespons situasi tersebut, Bank sentral Turki memangkas suku bunga untuk ketiga kali dari 12 persen menjadi 10,5 persen.
Erdogan memandang suku bunga tinggi sebagai penyebab inflasi, bukan sebaliknya, yang bertentangan dengan teori ekonomi ortodoks.
Erdogan juga berencana menambah regulasi untuk melindungi warga dari tindakan ekstrem yang meningkat.
Terkait kebijakan luar negeri, Erdogan ingin melanjutkan hubungan Turki di kawasan yang lebih luas dan membangun poros yang berpusat di Turki.
Ia juga ingin tetap menjalin hubungan dengan Rusia dan Amerika Serikat.
Selain itu, Erdogan berjanji bakal terus menindak kelompok teror, seperti Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan gerakan Gulen.
Gerakan Gulen merupakan aktivitas yang terinspirasi dari seorang pemikir dan tokoh pergorokan Fethullah Gulen. Ia menilai Turki yang sekuler tak boleh menghalangi kemajuan umat Islam.
Sebagai salah satu janjinya, Erdogan bersumpah bakal menentang apa saja yang berkaitan dengan lesbian, gay, bisektuan, transgender, queer (LGBTQ).
“[Pemerintah akan] secara aktif melawan kecenderungan menyimpang seperti LGBT yang mengancam struktur keluarga kami,” kata dia seperti dikutip Al Jazeera.
Lanjut baca di halaman berikutnya…