Saudari Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, menuduh Korea Selatan sebagai biang kerok wabah Covid-19 di negaranya.
Kim Yo Jong mewanti-wanti Korsel soal pembalasan Korut terkait penyebaran Covid-19. Pernyataan itu diutarakan Yo Jong usai kakaknya mengklaim kemenangan atas pandemi virus corona hanya kurang lebih tiga bulan setelah mendeteksi kasus pertama Covid-19.
“Pada hari Kamis, saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, menyalahkan ini (Korsel) atas wabah Covid di negara itu, dengan mengatakan bahwa itu adalah ‘kejahatan terhadap kemanusiaan’,” bunyi laporan kantor berita resmi Korut, KCNA, pada Kamis (11/8).
Kim Yo Jong mengatakan banyak negara, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), telah mengakui “bahaya penyebaran penyakit menular melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi”, menurut laporan KCNA.
“Sangat mengkhawatirkan bahwa Korea Selatan terus mengirim selebaran, uang, brosur, dan barang-barang ke wilayah kami,” katanya.
Kim Yo Jong memperingatkan bahwa Pyongyang sedang mempertimbangkan “tanggapan pembalasan yang kuat” atas aktivitas Korsel tersebut.
“Jika (balon propaganda terus dikirimkan) kami akan merespons dengan memberantas tidak hanya virus, tetapi juga otoritas Korea Selatan,” ucap Kim Yo Jong.
Terlepas dari larangan yang mulai berlaku pada 2021, para aktivis Korea Selatan selama bertahun-tahun kerap menerbangkan balon berisi selebaran propaganda dan uang dolar AS ke Korut dari perbatasan. Aktivitas ini kerap kali membuat Korut geram.
Sementara itu, Korut sejauh ini tidak pernah mengonfirmasi jumlah kasus Covid-19 di negaranya. Pyongyang hanya memaparkan bahwa ada jutaan warga yang terkena demam sejak mengumumkan kasus pertama virus corona pada Mei lalu.
Seoul mengatakan “tidak ada kasus infeksi Covid-19 yang diverifikasi secara resmi melalui pos atau materi.”
Komentar Kim Yo Jong datang ketika kakaknya mengklaim Korut telah meraih “kemenangan gemilang” dalam pertempuran melawan Covid-19. Pernyataan itu diutarakan Kim Jong Un setelah para pejabat melaporkan tidak ada kasus baru virus selama hampir dua minggu.
Padahal, Korea Utara memiliki salah satu sistem perawatan kesehatan terburuk di dunia, dengan rumah sakit yang tidak lengkap, beberapa unit perawatan intensif, dan tidak ada obat atau vaksin perawatan Covid-19, kata para ahli.
Bahkan Kim Yo Jong mengklaim Kim Jong Un sempat menderita demam parah. Namun, mereka tak mengonfirmasi apakah demam itu terkait Covid-19 atau tidak.
Kim “mengalami demam tinggi selama hari-hari perang karantina ini, tetapi dia tidak bisa berbaring sejenak karena dia memikirkan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya”, kata Kim Yo Jong seperti dikutip AFP.
(rds)