Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan, para guru sebenarnya sudah merasa cemas sejak beberapa hari sebelum tes dimulai. Hal ini disebabkan kurang optimalnya informasi yang diberikan Panselnas secara online sehingga banyak masalah yang terjadi di lapangan.
Baca juga: AGSI Ungkap Persoalan yang Menimpa Guru Sejarah Honorer pada Seleksi PPPK
“Seperti jadwal yang mundur terus berganti, tempat lokasi tes tidak muncul, dan kepastian soal afirmasi dari Kemendikbudristek,” katanya melalui siaran pers, Rabu (15/9/2021).
Dia menjelaskan, untuk jadwal tes yang terus mundur saja sudah membuat guru honorer cemas. Guru terbebani dengan pikiran yang sangat menguras pikiran dan energi mengingat mereka tetap dituntut wajib melaksanakan tugas mengajar di kelas.
“Termasuk masalah informasi jadwal tes P3K melalui link/tautan yang keliru beredar massif di grup-grup guru (honorer) yang diumumkan sebelumnya,” ungkapnya.
Baca juga: Ingin Tahu Suka-Duka Pengajar, Mendikbudristek Bermalam di Rumah Guru
Selanjutnya, dia menuturkan, informasi sulit diakses karena tautan resmi SSCASN.GO.ID pun sempat bermasalah. Termasuk website resmi Kemendikbudristek di http://gurupppk.kemdikbud.go.id/pelamar_p3k/ yang sempat beberapa waktu sebelum Hari H tidak bisa diakses.
Selain itu, lanjutnya, ada juga persoalan guru honorer yang sudah berhenti mengajar sejak 3 tahun lalu. Akan tetapi namanya muncul sebagai calon peserta seleksi PPPK. Menurutnya, kasus ini akan berpotensi menyingkirkan guru honorer yang mengajar.
(mpw)