Suara.com – Perempuan Afghanistan akan dilarang bermain olahraga di bawah pemerintahan Taliban. Demikian menurut seorang pejabat di pemerintahan baru negara itu telah mengkonfirmasi.
Dilansir dari New York Post, wakil kepala komisi budaya Taliban, Ahmadullah Wasiq mengatakan dalam sebuah wawancara eksklusif Rabu bahwa perempuan dan anak perempuan di negara itu tidak akan bisa bermain kriket atau olahraga lainnya. Hal itu karena kegiatan seperti itu tidak dianggap penting bagi mereka.
“Saya kira perempuan tidak boleh bermain kriket karena perempuan tidak harus bermain kriket,” kata Wasiq. “Dalam kriket, mereka mungkin menghadapi situasi di mana wajah dan tubuh mereka tidak akan ditutupi. Islam tidak mengizinkan perempuan terlihat seperti ini.”
![Warga Afghanistan memegang bendera tiga warna nasional saat mereka merayakan Hari Kemerdekaan di Kabul, beberapa hari setelah pengambilalihan Taliban (Wakil KOHSAR AFP)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/08/24/86300-ilustrasi-bendera-taliban-wakil-kohsar-afp.jpg)
Jika diizinkan untuk berpartisipasi dalam olahraga, akan ada “foto dan video” perempuan yang pasti akan ditonton orang – sesuatu yang tidak mungkin terjadi, kata Wasiq.
Baca Juga:
Daftar Kabinet Taliban Jalankan Pemerintahan Afghanistan
“Islam dan Imarah Islam tidak mengizinkan perempuan bermain kriket atau olahraga yang membuat mereka terekspos,” lanjut Wasiq.
Wasiq mengatakan kepada SBS Pashto bulan lalu bahwa kriket pria akan diizinkan untuk dilanjutkan di Afghanistan, di mana Taliban telah memberikan izin kepada tim nasionalnya untuk melakukan perjalanan ke Australia untuk pertandingan pada bulan November.
Namun pernyataan Wasiq berpotensi membuat Dewan Kriket Internasional membatalkan pertandingan persahabatan di Australia, karena mengharuskan 12 anggotanya memiliki tim nasional putri. Hanya tim anggota penuh yang bisa bermain di pertandingan uji coba, lapor outlet tersebut.
Wasiq mengatakan Taliban tidak memiliki rencana untuk menyesuaikan sikap garis keras mereka.
“Bahkan untuk ini, jika kita menghadapi tantangan dan masalah, kita telah berjuang untuk agama kita agar Islam dianut,” kata Wasiq. “Kami tidak akan mencoret nilai-nilai Islam meskipun itu membawa reaksi yang berlawanan. Kami tidak akan meninggalkan aturan Islam kami.”
Baca Juga:
Taliban Umumkan Pemerintahan Baru, Mullah Hasan Akhund Jadi Kepala Pemerintah Afghanistan
Berolahraga tidak diragukan lagi akan membuat perempuan “terekspos” dan “Islam tidak mengizinkan itu,” kata Wasiq.