Suara.com – Merespons perkembangan dalam dunia startup digital di Indonesia, Indigo yang merupakan Program Incubator dan Accelerator startup digital milik PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) Tbk (Telkom), meresmikan branding baru dengan mengusung tagline #TransformNation. Dengan brand baru ini, program Indigo menegaskan purposenya untuk memberikan akses nyata untuk perwujudan visi para startup founders di Indonesia.
Dengan visi menjadi tempat yang tepat bagi para founder startup di Indonesia, Indigo akan mewujudkan visi inovasi digitalnya yang dapat memberikan dampak besar bagi bangsa dan negara. Rebranding Indigo ditujukan menjawab tantangan perubahan untuk mempercepat perkembangan ekosistem startup dan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Indigo merupakan program inkubasi/akselerasi startup yang lengkap dengan program pengembangan startup end-to-end yang dimulai dengan kegiatan nurturing creativity di tahapan pre-startup, inkubasi/akselerasi startup hingga pada program sinergi bisnis dan investasi lanjutan atau follow-onfunding. Program inkubasi/akselerasi startup digital Indigo ini pertama kali diadakan pada tahun 2013 dan secara konsisten Indigo melaksanakan startup batch intake sebanyak dua kali setiap tahunnya.
“Proses rebranding Indigo merupakan respon Telkom untuk menyesuaikan dengan perubahan dalam menjalankan program inkubasi dan akselerasi startup digital di era ‘New Normal’ akibat pandemi Covid-19 ini. Kebaruan dari proses rebranding bukan hanya secara internal dalam hal pengelolaan program inkubasinya, melainkan juga dengan meluncurkan inisiatif secara eksternal yang besar harapannya bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital yang nyata bagi Indonesia,” kata Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom.
Baca Juga:
Public Expose, Bisnis Digital Topang Kinerja Telkom Sepanjang Paruh Pertama 2021
Selama delapan tahun menjalankan program inkubasi dan akselerasi startup digital, Indigo telah membina 52.276 talenta digital yang tersebar di 17 IndigoSpace (dahulu bernama “Digital Innovation Lounge” [DILo]) di seluruh Indonesia. Indigo juga sudah membina 194 startup dari 15 jenis industri. Dari 194 startup tersebut, terdapat 91 startup alumni yang masih aktif menjalankan bisnisnya di pasar domestik maupun internasional, 28 startup yang saat ini sedang berada dalam program inkubasi/akselerasi, dan 75 startup gagal.
Selain itu terdapat 24 startup Indigo yang telah memperoleh investasi lanjutan dari berbagai Venture Capital (VC) serta investor dalam dan luar negeri. Bahkan pada 8 September 2021, RUN System (startup Indigo tahun 2014) akan menjadi startup alumni Indigo pertama yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (IDX) dengan melakukan Initial Public Offering (IPO) menggunakan kode saham RUNS.
Selama satu windu menjalankan program inkubasi, startup Indigo telah berkontribusi dalam mendigitalisasi Indonesia di berbagai sektor seperti smart city, commerce, financial, small medium enterprise, education, logistic, health, dan enterprise di mana beberapa kontribusi ini terwujud melalui kolaborasi bersama TelkomGroup.
Kolaborasi lain dalam mendukung tumbuhnya ekosistem startup di Indonesia juga Indigo lakukan melalui kerja samanya antara lain dengan berbagai instansi pemerintah (termasuk Kementerian dan Pemerintah Daerah), Perguruan Tinggi, serta komunitas startup.
Pada 2019 Indigo telah mengembangkan program inkubasi khusus bagi startup game bernama IndigoGame (dahulu bernama “Indigo Game Startup Incubation” [IGSI]). IndigoGame yang sudah memasuki batch ke-4 ini bertujuan meningkatkan market share konten game yang potensinya masih sangat besar untuk dikembangkan para digital creative di Indonesia.
Baca Juga:
Direksi Telkom Singgung Strategi Bisnis, Ungkap Nilai Investasi Untuk Digital Start-Up
Dari 30 startup game yang mengikuti IndigoGame sejak tahun 2019 itu, beberapa di antaranya bahkan telah menarik minat sejumlah publisher global untuk melakukan publishing game asal Indonesia ini.