Taliban mengambil alih kendali Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, setelah pasukan terakhir Amerika Serikat hengkang dari Afghanistan pada Senin (30/8).
Associated Press melaporkan bahwa Taliban secara simbolis mengambil alih kendali bandara itu dengan berjalan di landasan pacu pada Selasa (31/8) menjelang subuh.
Sejumlah anggota Taliban juga berjalan ke dalam hanggar-hanggar militer yang sudah ditinggalkan pasukan AS. Dalam sejumlah video, terlihat anggota Taliban melewati tujuh helikopter CH-46 yang sebelumnya digunakan AS untuk mengevakuasi warga.
Sementara itu, di luar bandara Kabul dilaporkan masih banyak warga yang berharap dapat dievakuasi keluar dari Afghanistan.
Hingga saat ini, nasib mereka tak jelas karena tak ada lagi penerbangan sipil setelah AS hengkang dari Afghanistan. Meski demikian, Presiden Joe Biden memastikan bahwa mereka bakal terus menagih janji Taliban untuk menjamin keamanan warga yang ingin dievakuasi.
Selain itu, belum jelas pula pihak yang mengendalikan jalur udara Afghanistan. Saat pergi dari bandara Kabul saja, militer AS memperingatkan pilot pesawat agar berhati-hati karena tak ada pihak yang mengendalikan bandara dan “tak ada pengendali jalur udara.”
Selama beberapa tahun belakangan, Turki mengendalikan bandara Afghanistan sebagai perwakilan NATO. Sebelum AS angkat kaki, Taliban dan Turki sempat berdiskusi mengenai kendali bandara.
Taliban mengusulkan agar Turki memegang kendali logistik bandara, sementara Taliban mengontrol keamanan secara keseluruhan. Namun, Presiden Recep Tayyip Erdogan belum menerima usulan itu.
Erdogan ragu Taliban dapat menjamin keamanan di bandara Kabul, apalagi setelah serangan bom bunuh diri yang diklaim ISIS-K pekan lalu menewaskan hingga setidaknya 90 orang.
(Associated Press/has)