Taliban tidak akan menyetujui perpanjangan tenggat waktu untuk mengevakuasi warga Afghanistan dari bandara Kabul, bahkan ketika negara-negara Barat menyatakan tak cukup waktu mengevakuasi hingga 31 Agustus mendatang.
Negara-negara Eropa mengatakan mereka tidak akan dapat menerbangkan warga Afghanistan sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghadapi seruan dari semua penjuru untuk memperpanjang proses evakuasi.
Dilansir AFP, Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kelompoknya tidak akan menyetujui perpanjangan evakuasi. Dia mengatakan kepada AS untuk berhenti mengevakuasi warga Afghanistan pada waktunya.
Mujahid juga mengatakan pegawai pemerintah perempuan Afghanistan harus tinggal di rumah sampai kondisi keamanan di negara itu membaik.
Pasukan pimpinan AS telah meningkatkan operasi untuk mengeluarkan ribuan orang dari Kabul, setelah Taliban memperingatkan mereka tidak akan mengizinkan AS untuk memperpanjang batas waktu penarikan penuh.
Kantor Departemen Pertahanan Amerika Serikat alias Pentagon menyebut sekitar 16 ribu orang dievakuasi selama 24 jam terakhir dari Afghanistan melalui bandara Kabul, Senin (23/8).
Presiden Biden mengatakan pihaknya berusaha mengevakuasi sesuai jadwal, meskipun AS menghadapi tekanan yang semakin besar untuk menegosiasikan perpanjangan waktu evakuasi.
Jerman mengatakan sekutu Barat tidak dapat menerbangkan setiap orang Afghanistan yang membutuhkan perlindungan keluar dari Kabul sebelum tanggal yang telah ditetapkan.
“Bahkan jika (evakuasi) berlangsung hingga 31 Agustus atau bahkan beberapa hari lebih lama, itu tidak akan cukup untuk membiarkan mereka yang ingin kami atau Amerika Serikat terbangkan,” kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas kepada Bild TV.
Sebelumnya Prancis mengatakan harus mengakhiri evakuasi dari bandara Kabul pada Kamis jika AS memenuhi tenggat waktu, dan Spanyol mengatakan tidak akan dapat menyelamatkan semua warga Afghanistan yang melayani misi Spanyol.
Sementara itu, Inggris mengatakan akan melobi perpanjangan di KTT G7 virtual pada Selasa malam.
(afp/pmg)