Uni Emirat Arab mencabut larangan penerbangan transit dari negara-negara di Afrika dan Asia Selatan mulai hari ini Kamis (5/8).
UAE melarang penumpang dari banyak negara di Asia Selatan dan Afrika selama beberapa bulan terakhir akibat pandemi virus corona.
Maskapai Emirates mengungkapkan pencabutan larangan penerbangan transit berlaku untuk penumpang yang bepergian dari 12 negara, termasuk India, Pakistan dan Nigeria.
Operator bandara negara bagian Dubai memperkirakan akan terjadi lonjakan penumpang setelah pembatasan perjalanan ini dilonggarkan.
Kepala Eksekutif Bandara Dubai Paul Griffiths mengatakan lonjakan itu diperkirakan terjadi selama beberapa pekan dan bulan mendatang.
“Dubai International Airport siap untuk mengakomodasi lonjakan yang diantisipasi terjadi dalam beberapa minggu dan bulan mendatang setelah pembatasan dilonggarkan,” kata Griffiths Rabu (4/8) seperti dikutip dari Reuters.
UEA pekan ini juga akan mencabut larangan masuk bagi mereka yang telah mengunjungi India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal, Nigeria, atau Uganda selama 14 hari terakhir.
Pencabutan itu berlaku bagi mereka yang memiliki tempat tinggal yang sah dan yang disertifikasi oleh otoritas Emirat sebagai orang yang telah divaksinasi penuh.
Asia Selatan merupakan sumber pasar terbesar bagi bandara Dubai. Dubai International Airport merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia dan hub bagi maskapai penerbangan UEA.
Griffiths mengatakan pelonggaran pembatasan masuk pada pelancong dari Asia Selatan serta Nigeria dan Uganda akan memungkinkan ribuan penduduk UEA untuk kembali.
“Ini perkembangan yang luar biasa baik dari sudut pandang sosial dan ekonomi,” katanya.
Mereka yang bepergian ke UEA atau transit melalui bandara harus memenuhi berbagai persyaratan termasuk menunjukkan hasil negatif tes PCR sebelum keberangkatan.
Bandara Internasional Dubai menargetkan pertumbuhan 8 persen lalu lintas penumpang tahun ini menjadi 28 juta. Mereka menangani total 86,4 juta penumpang pada 2019, sebelum pandemi melanda.
(dea)