Suara.com – Badan Antariksa Eropa (ESA) berencana meluncurkan konstelasi satelit untuk membuat jaringan komunikasi permanen di sekitar Bulan.
ESA berkontribusi dalam misi Artemis NASA yang bertujuan mengirim kembali astronot ke permukaan Bulan dengan menyediakan komponen penting.
Di dalamnya termasuk modul komunikasi untuk stasiun luar angkasa baru di sekitar Bulan, Lunar Gateway, serta relai komunikasi seperti Lunar Pathfinder.
Kedua konsorsium yang dipelopori oleh Surrey Satellite Technology Limited dan Telespazio akan membuat rencana untuk menciptakan hubungan komunikasi antara Bumi dan Bulan.
Baca Juga:
Terekam Video! Penampakan Ledakan Matahari
“Dengan menggunakan layanan telekomunikasi dan navigasi yang didukung ESA di Bulan, para astronot akan dapat menavigasi dengan lancar dan menyampaikan data ke Bumi,” kata Elodie Viau, Direktur Telecommunications and Integrated Applications.
Menurut Viau, sistem komunikasi dan navigasi yang kuat, andal, dan efisien akan membuat banyak misi individu yang direncanakan ke Bulan.
Langkah ini menjadi lebih hemat biaya dan memungkinkan negara-negara kecil menjadi negara penjelajah luar angkasa berikutnya.
Namun, proyek tersebut tampaknya akan mengganggu misi pembangunan LCRT (Lunar Crater Radio Telescope) yang akan membangun teleskop radio raksasa di kawah Bulan.
LCRT akan berada di sisi jauh Bulan dan berkat lokasinya yang unik dan kurangnya gangguan, LCRT dapat mempelajari zaman kegelapan kosmik, periode waktu di alam semesta ketika belum ada bintang yang lahir.
Baca Juga:
Eropa Akan Ciptakan Mesin Penghasil Oksigen dari Tanah Bulan
Namun, satelit komunikasi dalam jumlah besar akan berdampak pada proyek LCRT karena penyelidikan ilmiah tersebut mengharuskan langit Bulan tetap jernih.