Netanyahu Tingkatkan Serangan, Hamas Klaim Siap Meladeni

Netanyahu Tingkatkan Serangan, Hamas Klaim Siap Meladeni

Jakarta, CNN Indonesia —

Faksi Palestina penguasa Jalur Gaza, Hamas, mengaku siap meladeni jika Israel ingin meningkatkan serangan, sebagaimana yang dikatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

“Jika [Israel] mau meningkatkan, kami siap. Jika mereka mau berhenti, kami juga siap,” ujar pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam pernyataan yang dikutip AFP, Rabu (12/5).

Haniyeh melontarkan pernyataan ini setelah Netanyahu menyatakan bahwa Israel akan meningkatkan serangan ke Hamas.


“Sejak kemarin, tentara sudah melancarkan ratusan serangan ke Hamas dan kelompok lain di Gaza dan kami akan meningkatkan kekuatan serangan kami,” ujar Netanyahu, seperti dikutip AFP, Selasa (11/5).

Netanyahu kemudian mengatakan bahwa Hamas “akan diserang dengan cara yang tak mereka bayangkan.”

Ia menyampaikan peringatan ini setelah dua perempuan Israel di Ashkelon dilaporkan tewas akibat serangan roket Hamas.

“Kami menyelidiki kematian dua perempuan Israel dan saya meminta kalian untuk mematuhi instruksi keamanan,” ujar Netanyahu di hadapan aparat Israel.

Hamas memang mengklaim bahwa mereka menembakkan 137 roket dalam kurun lima menit ke arah Ashkelon pada Selasa sore.

Setelah itu, Hamas juga mengklaim menembakkan 130 roket ke arah Ibu Kota Israel, Tel Aviv. Serangan itu sempat membuat bandara internasional Israel, Ben Gurion, menghentikan sementara semua penerbangan.

Netanyahu pun tak tinggal diam. Ia menyatakan bahwa Hamas “akan membayar harga mahal atas perang ini. Darah mereka akan tertumpah.”

Tentara Israel sendiri memang terus memperkuat serangan udara mereka ke Jalur Gaza untuk menggempur Hamas dan Islamic Jihad sejak Senin lalu.

[Gambas:Video CNN]

Otoritas kesehatan Palestina melaporkan bahwa setidaknya 26 orang, termasuk 9 anak-anak, tewas akibat aksi saling serang antara Israel dan Hamas ini.

Suasana di kawasan kembali panas pada Senin, tepatnya ketika warga Israel menyatakan ingin memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa untuk memperingati pendudukan wilayah Yerusalem.

Kepolisian Israel sebenarnya sudah melarang warga ke kompleks masjid karena sedang Ramadan. Mereka pun menutup Masjid Al-Aqsa.

Pendudukan itu sendiri tidak diakui oleh komunitas internasional. Ratusan warga Palestina lantas menyambangi Masjid Al-Aqsa dan dilaporkan melempari batu ke arah petugas keamanan. Bentrokan antara warga Palestina dan aparat Israel pun tak terbendung.

(has)


Scroll to Top